Laporan : Ismail Baihaqi*
Pendidikan faktor utama menempah kemampuan hidup dan berkehidupan. Dengan pendidikan, ilmu di raih dan pengalaman mampu menjadi guru terbaik. Banyak orang yang haus akan pendidikan, hingga tak bosan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, berharap menggapai masa depan cerah.
Namun kadang kala, keinginan mengenyam pendidikan setinggi-tinggi terkendala hal ekonomi. Banyak yang mundur karena ekonomi. Namun, bagi segelintir orang, ekonomi yang susah bukan menjadi kendala, tanpa kenal lelah ia rela bekerja guna mencukupi kebutuhan pendidikannya.
Salah satunya adalah, mahasiswa asal Gayo Lues yang tengah mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri di Kota Langsa. Adalah Yarhami Saifullah, yang rela banting tulang sebagai pekerja desain pada sebuah perusahaan percetakan.
Dia memiliki keahlian dalam desain men desain. Keahliannya tersebutlah yang menjadikan dia punya penghasilan dalam mempertahanlan bangku perkuliahannya.
Membagi waktu antara kuliah dan bekerja bukanlah perkara gampang, sering Yaharmi kewalahan dalam membagi waktu, tuntutan pekerjaan dan menjadi mahasiswa yang ingin meraih gelar sarjana dilakoninya setiap hari.
“Kelabakan juga, namun apa bole buat. Demi pendidikan saya,” kata Yarhami, beberapa waktu lalu.
Tak hanya ahli dalam urusan desain, Yarhami juga dikenal aktif dibeberapa organisasi kemahasiswaan. Dia merupakan ketua PMII Komisariat IAIA ZCK Langsa.
Prestasi akademiknya di bangku perkuliahan juga tidak jelek-jelek amat. Yarhami mampu mendapat nilai lumayan bagus dan berencana selesai tepat waktu.
“Allah akan menunjukkan kuasanya saat kita yakin dalam pekerjaan kita dan demi cita-cita yang akan diraih pada masa mendatang,” tandas Yarhami Syaifullah.
