Ini 3 Perempuan Gayo Pengisi Acara “Gayo Art Women” di Dayan Dawood

oleh

Ramlah-Maya-hidayah2Banda Aceh-LintasGayo.co: Ada tiga orang perempuan dilatar berbeda yang akan mengisi Acara Gayo Art Women, Jum’at malam 29 Mei 2015. Mereka adalah pelantun tua untuk aliran seniĀ  tradisonal Gayo, Ibu Ramlah (62), Hiadayah atau Mak Dayah (54), dan penyanyi Melayu dan pencipta lagu-lagu Gayo Maya Tawar (38).

Bagi orang Gayo, Ramlah adalah sosok yang mengembirakan. Dialah orang pertama paling produktif menelurkan album Gayo yang sekarang banyak ditembangkan kembali oleh generasi sekarang. Dari generasinya, hanya Ramlah yang bertahan sebagai seniman. Bakat seni mengalir dari Ayah seorang Sech seudati dan Ibu pelantun Sya’er Gayo. Kini Ramlah tinggal di Desa Kuyun, daerah yang dekat dengan daerah Beutong Ateuh, Nagan Raya.

Dalam lagu-lagunya Ramlah kerap menyebut hutan rimba, karena dari sanalah sanalah dia berasal. Barangkali, saat ini hanya Ramlah yang bertahan sebagai seniman tradisional Gayo.

Sementara Hidayah adalah pentantun tradisional Gayo yang semasa hidup penyair tiga Zaman (alm) To’et, Hidayahlah yang dinobatkan sebagai muridnya. Itu sebabnya lagu-lagu To’et yang unik menjadi salah satu lagu-lagu yang paling dia kuasai.

Semasa Mudanya, Hidayah dikenal sebagai penyanyi Qasidah bersama seniman Gambus di Gayo. Seninya terbina dari lingkungan dan bergabung bersama Group Qasidah Pendidikan Guru Agama (PGA) di Takengon.

Era 90-an Hidayah mulai ditempah bersama seniman To’et. Syair-Syair Didong To’et dialirkan ke dalam kesenimanan hidayah, hingga akhirnya Hidayah cukup menguasainya, Termasuk gerak khas To’et seperti gerak bahu dan spontan gerakan Tangan. pada malam Gayo Art Women Hidayah akan menampilkan Didong To’et bersama khas gerakan yang diikuti sekitar 30 perempuan muda.

Berbeda dengan Maya, kendati kesenimannya diasuh tajam dari kalangan seniman Gayo, namun Maya memilih karakter berbeda sebagai inspirasi seninya. Dialah penyanyi Gayo yang mengambil jalur melayu dengan tembang-tembang Gayo yang dia cipta sendiri. Maya terbilang seniman “genius” karena mampu menciptakan syair dan lagu dalam tempo singkat, berbeda dengan pelantun tradisi suair sponn yang sudah di pakem.

Maya akan tampil bersama Group Musik Sony dari Banda Aceh, dan pada malam Gayo Art Women akan menyanyikan sekitar tiga lagu saja. (tarina)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.