Petani Minta lembaga multipihak di hutan Leuser segera tinggalkan Aceh Tenggara

oleh
Petani Aceh Tenggara felr aksi ke DPRK
Petani Aceh Tenggara felr aksi ke DPRK

Kutacane-LintasGayo.co: Masyarakat petani di kawasan Leuser Aceh Tenggara menyerukan kepada seluruh pihak yang mengatasnakana melindungi Leuser-baik lembaga lokal maupun asing,agar segera meninggalkan Kabupaten Aceh Tenggara, karena tidak memberi dampak apapun  kepada masyarakat yang berada di kawasan  tersebut.

“Lembaga-lembaga multi pihak yang mengatasnamakan Leuser dalam kawasan Aceh Tenggara
harus Segera meninggalkan Aceh Tenggara,”ujar petani Liang Pangi, kecamatan Lawe Alas, Mustafa melalui rilisnya  yang diterima LINTASGAYO.co, Minggu 4 januari 2015.

Disebutkan masyarakat petani di kawasan kaki gunung Leuser sudah jenuh dengan pihak-pihak yang mengatasnamakan pengelolaan Leuser dengan isu lingkungan, sementara masyarakat susah secara ekonomi akibat terbatasnya lahan pencarian.

“Padahal banyak pihak dan lembaga yang cuma mengatasnamakan Leuser sementara tidak mempunyai kantor di daerah itu kecuali cabang dan unit saja,” kata  Mustapa (38 tahun) masyarakat desa liang pangi kecamatan
Menurut Mustafa, terlalu banyak lembaga-lembaga yang selalu mengatas namakan pengelolaan leuser yang menumpang di dinas kehutanan namun tarik uang lalu pergi.

“Untuk itu masyarakat petani meminta agar seluruh lembaga-lembaga yang berada di Aceh Tenggara yang mengatas namakan TNGL agar segera meninggalkan Aceh Tenggara, kami juga selaku masyarakat Aceh Tenggara mampu mengurus TNGL dengan sumber dana yang besar dari Negara-negara donor, kami lebih tau apa yang harus diperbuat terhadap TNGL karena kami telah hidup ratusan tahun di daerah ini, kalian hanya orang pendatang yang mengatasnamakan lingkungan saja,” jelasnya.

Mustafa kepada koresponden LintasGayo.co di Aceh tenggara sempat memperlihatkan peraturan-peraturan yang di tempelkan dalam bentuk papan pengumuman yang seakan-akan BPTNGL adalah pemilik kawasan tersebut , sedangkan para petani dianggap pendatang.

“Padahal kami petani telah hidup secara turun temurun sejak puluhan tahun di daerah ini, bahkan sebelum merdeka kakek monyang kami sudah berada disini,” jelas Petani.

Sementara pihak seperti yang diberitakan media ini beberapa waktu lalu, pihak dari persatuan Petani Kawasan kaki Gung Leuser (PPKK-GL) Aceh Tenggara sempat melakukan aksi ke Gedung DPRK Aceh Tenggara karena penyitaan yang dilakukan Badan pengawas Gunung Leuser, dan telah menyurati Gubernur Aceh Zaini Abdullah untuk datang ke Aceh Tenggara  guna menjelaskan kepada massa petani tentang leuser dan nasip mereka. (tarina)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.