KAU adalah sesosok indah yang begitu hebat
Kau yang selalu punya cara untuk bahagia
Tapi bukan kebahagiaan untuk dirimu sendiri
Melainkan kebahagiaan untuk anak-anakmu
Tanpa lelah kau selalu bekerja dengan kegigihanmu
Semangat yang tak pernah hilang dari tubuh
Dan tetesan keringat jelas terlihat dibalik kulitmu itu
Kulitmu yang kini telah berubah seiring berjalan waktu
Kini engkau bukan sosok yang muda lagi bu
Seiring waktu usiamu semakin bertambah tua
Fisikmu tak sekuat dan sekokoh seperti dulu lagi
Tak seperti saat anak-anakmu baru melihat dunia
Namun…. Keadaan fisik mu kini telah begitu lemah ibu
Tak sekuat dulu, tak sekokoh dulu
Dan perjuanganmu sekarang ini
Jelas begitu terlihat tak seringan dulu
Sekarang engkau semakin kuat untuk berjuang
Engkau telah melawan kelemahan fisikmu
Melupakan kebahagiaan dan kelemahan fisikmu
Untuk berjuang menghidupi anak-anakmu
Ketulusan hati yang selalu kau tunjukkan
Kau perlihatkan akan pentingnya tanggung jawab
Keikhlasan yang selalu kau curahkan dari dirimu
Tanpa mengenal yang namanya putus asa
Segala kelelahanmu kau tutupi dengan indah
Dengan senyuman yang selalu kau sebarkan
Tak pernah mengeluh sedikitpun akan hidup ini
Yang kau perlihatkan adalah tanggung jawab
Pelajaran yang begitu berarti selalu kau beri
Tak sedikitpun kau selipkan kelelahan diwajahmu
Namun kau selalu menunjukkan keajaiban besar
Bahwa tanggung jawab dan kegigihan akan menjawab segalanya.
SISCA ANGGRAINI SARI adalah mahasiswi Psikologi Universitas Syiah Kuala angkatan 2012. Menulis puisi merupakan panggilan, walau diakui masih perlu mengasah kemampuan. Namun Dara Cantik kelahiran Takengon, 13 Januari 1995 ini tetap yakin, puisi adalah hati, termasuk puisi “Bunda” yang dia tulis beberapa waktu lalu saat rindu ibu, tepat ketika sang Bunda berulang tahun. Kini dia menulis kembali untuk “Kado” hari Ibu, Sisca sekarang tercatat sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Psikologi (Himapsi) Unsyiah,Banda Aceh.
