Angkup – LintasGayo.co : Sejumlah warga kampung Jerata Kecamatan Silih Nara mengeluhkan kerusakan sawah mereka akibat aktivitas penggalian material pasir dan batu oleh PT. Talang Mas di sekitar jembatan Pelang kampung tersebut.
Akibat aktivitas galian material yang sudah berjalan sekitar 1 tahun itu saat air sungai melimpah pada bulan April 2013 lalu sebagian lahan sawah mereka hancur tertimbun material yang dibawa arus air sungai Wih Pelang itu.
“Kami sudah lelah menyampaikan keluhan kami dari tingkat kepala kampung hingga bupati, dan baru hari ini ada mahasiswa yang mendukung kami”, kata Maisar Aman Jas didampingi warga lainnya di Jembatan Pelang, Jum’at siang 4 Oktober 2013.
Pernyataan warga tersebut diamini aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Aramiko Aritonang yang hadir bersama sejumlah mahasiswa lainnya mengadvokasi warga tersebut.
“Kami akan terus mendampingi warga yang dirugikan ini, kami juga sudah mendapat informasi dari dinas terkait jika tidak izin penggalian material disini”, ujar Aramiko yang datang ke lokasi tersebut untuk menghentikan aktivitas galian.
Saat mahasiswa GMNI hadir bersama masyarakat, tampak sejumlah pekerja sedang melakukan aktivitasnya dengan beberapa alat berat. Mereka kemudian menghentikan aktivitasnya.
Diantara warga merasa dirugikan antara lain Maisar Aman Jas, Zainal Abidin, Musdalifah, M Husin Aman Almidar, Helmi Aman Nosra, Inen Yus, Inen Zahura, Syamsul Aman Rusmini, Aman Nova dan Banta.
Hingga berita ini diterbitkan, LintasGayo.co belum berhasil menghubungi pihak PT. Talang Mas guna memperoleh konfirmasi terkait keberatan warga itu. (WA)