Kelem Re-4 (Ulak Pasa) Kuyu pecah I kiténi mesjid Mumerlóti diri sesara Sara Ulen mulintes jelas gere jelas Birahi mugerépél Maté
Rukun Tige Belas H. Abdullah M (Gecik Tue Mongal)
[Saer] Rukun tigebelas delé faedahé sudere si munengé ini kami atur ike tengah murip ibedet gere lalé pabile maté pahla é
Peluru Terakhir
[Cerpen] Feri Mahdi Selian “Sebutir lagi saja” Kalimat singkat itu terucap berulang-ulang dibenak Zen sejak dia keluar dari rumah kayunya yang sudah
[Puisi] Hidup Tapi Mati Zulfan Diara Gayo
Hidup Tapi Mati Aku hidup Namun sesungguhnya mati Mati hati Mati isi kepala Karena aku tak memberi apapun bagi kehidupan
Puisi baru Wiratmadinata tentang Prabowo dan Jokowi
TRAGEDI SANG GEMBALA Kamu adalah anugerah dan juga kutukan. Cahaya mempesona dalam kegelapan. Mereka bawakan padamu jubah kebesaran. Sampai engkau hilang ditimbun
Puisi Pasa 3 Bahasa Faridah Roni
Denem Aku Penanti Kole ulen Ramadhan Nume ulen Rejeb Nume ulen Syakban Denemku munantin sawahmu Kubetulen niet Kusucin até Kutehen segele bengis
Puisi “Pasa” Tiga Bahasa Asa Gayo*
Tamur I bebalé mersah oya Mis noméwé wan dokopni lapé den gerahen Budak kucak oya mutelnom wan berjute nipi Munókir peterét matanlo
- Sebelumnya
- 1
- …
- 181
- 182
- 183
- …
- 209
- Berikutnya
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.

