Buku “Kelising” Karya Salman Yoga Masuk Nominasi Penghargaan Sastra Kementerian Pendidikan RI 

oleh

JAKARTA-LintasGAYO.co : Pertama dalam sejarah kesusastraaan Sumatera dan Aceh, karya putra Gayo dari Takengon Aceh Tengah, berhasil masuk empat besar penerima penghargaan bergengsi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Hal tersebut diketahui dari akun resmi Kementerian Pendidikan melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang mengumumkan daftar nominasi Penghargaan Sastra Tahun 2025.

Karya putra Gayo yang berkarya dari tanah kelahirannya ini masuk dalam kategori Naskah Drama, sebuah genre penulisan sastra yang tergolong paling menarik karena tidak banyak penulis Indonesia yang mempunyai skill ini.

Nama Salman Yoga S dengan buku terbaru berjudul “Kelising” berhasil masuk empat besar dari empat nominasi terbaik nasional.

Buku “Kelising” karya Salman Yoga dinilai menghadirkan kekuatan dramatik yang berakar pada tradisi dan spiritualitas masyarakat Gayo.

Selain itu karyanya syarat dengan nuansa dan nilai intrisik budaya Gayo, baik dari segi seting, plot, karakter hingga latar.

Seperti banyak karya Salman lainnya berbentuk puisi, cerpen, drama bahkan karya ilmiyah selalu menyusupkan filsafat dan kearifan Gayo.

Buku “Kelising” yang berhasil masuk nominasi dari kementerian ini adalah aktualisasi dari empat naskah drama yang diantaranya mengangkat sisi lain dari Sejarah Kerajaan Linge, kearifan dan keagungan seorang “Ine” (ibu), kearifan dalam dunia seni dan pertanian di Gayo hingga kisah ekses konflik Aceh pada masyarakat.

Salman bukan saja menafsir nilai-nilai budaya, tetapi juga memanfaatkannya sebagai media kampanye kemanusia yang universal. Dalam buku “kelising” semua konsep itu ia tuangkan dengan sastrawi hingga menjadi layak menjadi nominasi tingkat nasional.

Nama Salman Yoga S dalam kancah nasional tidak asing lagi, terutama dalam bidang penulisan dan pembacaan puisi, seminar budaya atau dalam bidang seni lainnya yang berbasis nilai-nilai kemanusiaan. Namun penghargaan dalam bentuk karya buku dari kementerian justru namanya baru diperhitungkan kali ini.

Ketika ditemui di Takengon Salman mengaku sangat surprise ketika karyanya masuk nominasi Penghargaan Sastra 2025.

“Alhamdulillah, ini surprise sekali. Saya baru tau ketika banyak kawan yang me WA dan mengetag di Medsos. Padahal saya baru saja balik dari Jakarta dalam rangka acara bedah buku tersebut di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin Taman Ismail Marzuki (TIM),” jelas Salman yang juga adalah peneliti Seni Didong Gayo dari S1,S2 hingga S3-nya.

Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh Tengah Zulfan Diaragayo mengaku sangat bangga ada putra daerah yang mampu berkarya dan berprestasi tingkat nasional.

“Kita sangat bangga, bangga ada putra daerah yang mampu berkarya dan berprestasi tingkat nasional. Dan saya sudah sampaikan prestasi ini kepada pimpinan daerah agar kepada yang bersangkutan dapat di apresiasi,” jelas Zulfan.

Selain nama Salman Yoga S dalam kategori Naskah Drama juga mencantumkan Angelina Enny, dan Sasti Gotama.

Salman Yoga S adalah penulis, sutradara dan dosen, penulis sastra yang berasal dari Takengon, Aceh Tengah. Ia dikenal luas sebagai penggagas Teater Reje Linge, kelompok teater yang aktif mengangkat khazanah budaya Gayo ke dalam bahasa teater modern.

[Ril]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.