TAKENGON-LintasGAYO.co : Massa aksi yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Gayo Merdeka (AMG) mulai melangsungkan aksi, Senin 1 September 2025 di Takengon.
Pantauan, hingga berita ini diterbitkan situasi masih aman terkendali dengan pengawalan ketat pihak Kepolisian.
Massa lewat sejumlah oratornya menyampaikan orasinya dihadapan anggota DPRK dan Bupati Aceh Tengah.
Salah satu yang disorot adalah pembuatan pin emas anggota DPRK Aceh Tengah seberat 10 gram, yang sempat menjadi sorotan publik akhir-akhir ini.
“Di tengah kebijakan efesiensi dan defisit daerah, anggota DPRK kita malah membuat pin yang terbuat dari emas dengan berat 10 gram, dan 30 anggota dewan dapat semua,” kata salah seorang orator aksi, Afdhalal Gifari.
“Bayangkan, satu gram harganya 1,8 juta lebih. Kalikan 10 gram lalu kalikan 30 anggota, berapa uang daerah yang terpakai. Ini sudah tidak lagi berempati ke rakyat yang tengah kesulitan,” tambah Afdhal.
Lain itu, sejumlah tuntutan juga dilayangkan seperti stop reklamasi Danau Lut Tawar, THL hingga tambang.
Sejumlah isu nasional pun turut disuarakan diantaranya,
meminta kinerja DPR di evaluasi, dan segera untuk mengesahkan RUU perampasan aset bagi koruptor, serta menolak kenailan gaji dan tunjangan DPR.
Selain itu massa aksi juga menyuarakan reformasi di tubuh Polri. Adili pelaku pembunuh driver ojek online yang terlindas mobil rantis Brimob.
Kemudian, massa juga meminta Presiden untuk segera mencopot Kapolri. Dan menegaskan, untuk APH untuk menyetop diskriminasi terhadap aktivis.
[Darmawan]