[Puisi] Lorong Ratapan

oleh

[Puisi] Lorong Ratapan

Herza Alwanny

Daun daun pintu
Penuh jeritan
Bergelimang air mata, mengalir di celah harapan.

Ada mata yang terbuka, sayup, dan ada juga yang tertutup
Bersama angin meniupkan
bebayangan pergi menjauh

Satu per satu datang dan pergi
Membawa duka, luka, suka, hingga murka
Tanpa di sadari kita dalam satu ratapan
Menjadi saksi pertemuan dan perpisahan

Di sini, Di dalam lorong ratapan,
Para Tuhan bersatu [SY]

Gayo, 2025

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.