BEKASI-LintasGAYO.co : Di tengah hiruk-pikuk kota Bekasi, aroma kopi khas dataran tinggi Gayo mulai merasuk dari sebuah sudut tenang di Jalan Chairil Anwar (Gg Swadaya 2) No. 35, Margahayu, Bekasi Timur.
Tepat pada 8 Juni 2025, Kin Gayo Coffee resmi dibuka, sebuah kafe yang lahir dari impian dua sahabat masa kecil yang tak hanya ingin berjualan kopi, tapi juga membangkitkan nilai dan kebanggaan pada hasil bumi dari kampung halaman mereka: Takengon, Aceh Tengah.
Adalah Tarukeniko Gayo, yang akrab disapa Uken, dan Darmawan, dua nama yang telah bersahabat sejak kecil, kini bersatu kembali dalam semangat yang sama: membangun ekonomi lewat kopi.
Kin Gayo Coffee bukan sekadar tempat ngopi biasa. Ini adalah panggung kecil untuk cita rasa besar dari dataran tinggi Gayo, tempat di mana biji kopi terbaik dunia lahir.
“Kami ingin lebih dari sekadar jualan. Kami ingin menyuguhkan cerita, menghadirkan kampung halaman saya di setiap tegukan,” ujar Uken dengan mata berbinar.
Kafe ini menyuguhkan berbagai varian minuman kopi yang seluruhnya berbahan dasar kopi Gayo asli — 100% single origin dari Takengon.
Selain kopi, pengunjung juga bisa menikmati menu lokal dengan sentuhan khas, seperti nasi goreng kampung, mie rempah, dan hidangan lainnya yang akrab di lidah namun tetap menggoda rasa.
Menariknya, Uken bukanlah pemain baru. Sebelum Kin Gayo Coffee, ia telah lebih dulu dikenal melalui kafe miliknya di kawasan Rawalumbu, Bekasi.
Ia juga aktif dalam perdagangan green bean kopi Gayo yang telah menembus pasar internasional. Kini, melalui Kin Gayo Coffee, ia menyatukan semua kecintaannya: kopi, kampung halaman, dan persahabatan.
“Kin artinya milik kita. Ini bukan hanya tentang saya dan Darmawan, ini tentang kopi Gayo yang harus dikenal dan dicintai oleh lebih banyak orang,” tambahnya.
Kehadiran Kin Gayo Coffee menjadi angin segar di tengah gempuran kafe modern yang kerap kehilangan akar budaya. Di sinilah kopi kembali ke jiwanya — menjadi penghubung antara rasa, cerita, dan perjuangan dua sahabat yang ingin melihat tanah kelahiran mereka berjaya di cangkir-cangkir orang banyak.
(Zuhri Sinatra)