[Puisi Bahasa Gayo] Wasiat Taras Shevchenko (Ukraina)

oleh
Taras Shevchenko

[Puisi Bahasa Gayo] Wasiat
Taras Shevchenko (Ukraina)

Terjemahanan dalam bahasa Inggris, Oleh John Weir.
Terjemahanan dalam bahasa Gayo, Oleh Salman Yoga S.

Wasiatku

Ketike aku ulak ku Tuhen, kuburen aku
I Ukraina tercintaku,
Kuburku mubuntul atas
I lelah ni taoh si lues,
Sehinge empus ume, belang mukepé lues si gere muperuluken,
Panté Dnieper si terjun
Matangku nguk munéngon,
kemiringku nguk mumengé
Lut si tegep gagah musarik.

Saat ari Ukraina lut Dnieper mujalir
Ki lut ijo si relem
Rayoh musuh … maka aku akan beluh
Baur-baur den empus ume si suburni

Aku male munaringen béwéné den den terbang
Ku tempat taring ni Tuhen,
Den kemudien aku akan berdoa ….
Namun hinge lao oya tibe
Gere kubetih sanahpé tentang Tuhen.

Oh kuburen aku, renye uwetmi
Den putusen ranté beretmu
Den sirem urum rayoh para tiran
Kebebasen nge demu ko.

Den wan keluarga ayu si hebat,
Keluarga si merdeka,
Pengeé tutur kata si lemut den ramah
Ingeti juge aku.

Pereyasla Pereyasla, 25 Desember 1845

Taras Shevchenko adalah penyair terkenal Ukraina, lahir di desa Moryntsi, Cherkasy, Ukraina, pada 9 Maret 1814.

Saat itu Ukraina adalah bagian dari Kekaisaran Rusia. Ia berasal dari keluarga Cossack, kelompok yang diperbudak tuan tanah (Riasanovsky, 2011).

Ia sudah menyukai seni dan sastra sejak kecil dan dikenalkan ke banyak seniman berbahasa Ukraina dan sudah memproduksi berbagai karya seni di masa muda.

Taras beberapa kali berpindah tempat tinggal di Ukraina dan Lithuania, yang juga bagian dari wilayah Kekaisaran, sampai kemudian ke ibu kota Rusia saat itu, St. Petersburg. Di sana ia bertemu beberapa intelektual Ukraina dan mulai belajar di Akademi Seni St. Petersburg.

Ada beberapa peristiwa penting saat dia mengenyam pendidikan. Pertama adalah terbitnya karya besar pertama Taras berjudul Kobzar (1840), suatu kata dalam bahasa Ukraina yang merujuk pada penyair yang juga bermain musik.

Karya ini memperlihatkan identitas Ukraina yang kuat. Kedua adalah ia terbebas dari status sebagai serf (hamba tani) dan bisa setidaknya bergabung dengan kelompok yang lebih “mapan” dalam sistem Kekaisaran.

Taras sadar bahwa etnis Ukraina mengalami diskriminasi dan ketidakadilan di bawah Kekaisaran Rusia yang dipimpin oleh Tsar Nicholas I, yang menerapkan pemerintahan otokrasi ketat, ketika “pulang” ke tanah asalnya sebanyak tiga kali di dekade 1840-an.

Di era inilah Taras mulai tersadar bahwa Ukraina sebagai bangsa yang memiliki keunikan tersendiri harus merdeka atau setidaknya Kekaisaran bisa melakukan reformasi menjadi negara federasi–yang memberikan otonomi besar bagi wilayah non-Rusia.

Cita-cita tersebut juga coba diwujudkan dengan cara menempatkan bahasa Ukraina pada posisi yang penting: sebagai bahasa yang bukan sekadar dialek selatan Rusia atau “Rusia Kecil” (Malorossiya) sebagaimana yang sering dikatakan orang-orang saat itu.

Pada akhirnya Taras benar-benar berhadapan langsung dengan pemerintahan Nicholas I karena karya-karyanya seperti Haidamtsky, Three Years, dan Dream. Ia bahkan akhirnya dipenjara karena mengejek istri Tsar lewat puisi. Sejak itu Taras beberapa kali berpindah-pindah penjara. Meski menghadapi berbagai tekanan, Taras tetap aktif menciptakan karya sastra (dan lukisan). Dari berbagai sumber.[SY]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.