Eksistensi Petugas Kebersihan

oleh

Oleh : Hammaddin Aman Fatih*

Di pagi buta mereka terjaga, Saat dunia masih terlelap berselimut. Mereka menyapu jalanan yang penuh noda, Agar kota indah dan bersahaja. Di bawah terik, di bawah hujan, Mereka bekerja tanpa keluhan.

Tangan mengais sisa kehidupan, Tapi sering luput dari perhatian. Senyum mereka jarang terlihat, Letih tersimpan, hati terikat. Namun tanpa mereka, sadarkah kita? Dunia ini tak sebersih adanya.

Wahai manusia yang lalu-lalang, Hargailah mereka tanpa bimbang. Sebab tanpa tangan yang bekerja diam, Kota ini hanyalah hamparan kelam.

Narasis atau mungkin bisa dibilang puisi diatas sedikit banyak menggambarkan aktivitas kehidupan petugas kebersihan yang tanpa mereka lingkungan terasa tidak menyengkan.

Keindahan dan kenyaman mata memandang sebuah kota tidak luput dari sentuhan tangan-tangan petugas kebersihan.

Dalam suasana pagi yang masih gelap dan dingin, ketika warganya masih berselimut. Langkah-langkah sosok petugas kebersihan yang sudah mulai beraktivitas membersihkan areal jalan-jalan perkotaan.

Petugas kebersihan adalah sosok yang sering luput dari perhatian masyarakat, padahal peran mereka sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Mereka bekerja di balik layar, memastikan jalanan, taman, dan fasilitas umum tetap bersih dan nyaman untuk semua orang. Sayangnya, kesejahteraan mereka masih menjadi isu yang perlu diperhatikan.

Petugas kebersihan sering kali menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka bekerja keras untuk menjaga kebersihan lingkungan, baik di jalanan, dipasar, perkantoran, sekolah, hingga fasilitas umum lainnya.

Namun, sayangnya, profesi ini sering dipandang sebelah mata dan kurang mendapatkan apresiasi yang layak, baik dari segi penghormatan sosial maupun kesejahteraan ekonomi.

Petugas kebersihan harus bekerja sejak dini hari hingga larut malam, sering kali dalam kondisi cuaca yang ekstrem. Pekerjaan ini juga memiliki risiko tinggi, seperti paparan limbah berbahaya, kecelakaan di jalan, serta minimnya perlindungan kerja.

Banyak dari mereka bekerja dengan upah yang rendah dan fasilitas kesehatan yang terbatas.

Padahal, tanpa mereka, kota akan penuh sampah, penyakit bisa menyebar lebih cepat, dan lingkungan menjadi tidak nyaman bagi semua orang. Coba kita bayangkan, bila satu dua hari sampah tidak mereka angkut.

Lihat rasakan bagaimana, pemandangan kota kita, ditambah lagi aroma yang menyengat, yang keluar dari tumpuk sampah yang bertumpuk di sepanjang jalan.

Sudah saatnya kita sebagai masyarakat lebih menghargai pekerjaan mereka. Bukan hanya dengan sekadar ucapan terima kasih, tetapi juga dengan kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan mereka seperti peningkatan upah yang layak, perlindungan kesehatan, serta kondisi kerja yang lebih manusiawi.

Petugas kebersihan adalah tulang punggung kebersihan kota dan lingkungan kita. Namun, ironisnya, mereka sering kali tidak mendapatkan kesejahteraan yang layak.

Padahal, tanpa mereka, sampah akan menumpuk, penyakit akan lebih mudah menyebar, dan kehidupan sehari-hari akan terasa tidak nyaman.

Untuk meningkatkan kesejahteraan petugas kebersihan, ada beberapa langkah yang harus perlu dilakukan:

Pertama, memberikan upah yang layak. Gaji petugas kebersihan harus disesuaikan dengan standar hidup yang layak. Mereka bekerja keras dan berisiko tinggi, sehingga sudah sepantasnya mendapatkan kompensasi yang adil.

Kedua, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja. Petugas kebersihan sering terpapar limbah berbahaya dan cuaca ekstrem. Oleh karena itu, jaminan kesehatan, asuransi kerja, serta alat pelindung diri (APD) yang memadai harus diberikan agar mereka bisa bekerja dengan aman.

Ketiga, penghargaan dan perlindungan hukum. Sering kali, petugas kebersihan diperlakukan dengan tidak hormat, bahkan dilecehkan secara verbal oleh masyarakat.

Edukasi kepada publik mengenai pentingnya menghormati mereka perlu ditingkatkan, serta adanya perlindungan hukum bagi mereka.

Meskipun pekerjaan mereka sangat berkontribusi bagi masyarakat, penghargaan dan perhatian terhadap petugas kebersihan masih kurang.

Tidak jarang mereka mendapatkan perlakuan kurang sopan dari masyarakat. Selain itu, tidak semua petugas kebersihan mendapatkan jaminan sosial dan tunjangan yang memadai.

Keempat, kebijakan pemerintah yang berpihak. Pemerintah perlu memastikan adanya regulasi yang berpihak pada kesejahteraan petugas kebersihan, seperti sistem kontrak kerja yang lebih baik, peluang peningkatan karier, dan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Kesejahteraan petugas kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Menghargai mereka, tidak membuang sampah sembarangan, serta mendukung kebijakan yang berpihak kepada mereka adalah langkah konkret yang bisa kita lakukan. Sudah saatnya kita mengakui bahwa pekerjaan mereka sangat penting bagi kehidupan kita semua.

Petugas kebersihan adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang memastikan lingkungan kita tetap bersih dan nyaman. Sudah saatnya kita memberikan apresiasi yang lebih kepada mereka, baik dari segi kesejahteraan maupun penghormatan sosial. Dengan begitu, mereka dapat bekerja dengan lebih aman, nyaman, dan sejahtera.

Empat point diatas penting yang lebih berpihak kepada petugas kebersihan sehingga mereka petugas kebersihan dapat bekerja lebih maksimal dan lingkungan tetap bersih serta nyaman.

Masyarakat juga diharapkan lebih peduli dan menghargai kerja keras mereka dengan cara sederhana, seperti tidak membuang sampah sembarangan, juga ikut melarang bila ada warga yang membuang sampah seenaknya dan bersikap lebih menghormati mereka.

*Penulis adalah antropolog dan pemerhati masalah sosial yang berdomisili di seputaran kota Takengon.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.