TAKENGON-LintasGAYO.co : Video dugem dengan menampilkan dua orang biduan tak berhijab, kini menuai kritikan di kalangan masyarakat Gayo.
Video dengan lampu gemerlap malam, diatas panggung dengan dua biduan sedang bergoyang, dan diikuti oleh puluhan kaum laki-laki dan perempuan, tersebut dikabarkan terjadi di Kecamatan Jagong Jeget.
“Bener itu di Jagong Jeget, acara penutupan HUT transmigrasi,” kata sumber LintasGAYO.co, yang enggan disebut namanya, Senin 17 Februari 2025.
Video itu pun disebar melalui live TikTok, oleh salah satu akun yang kini ramai diperbincangkan di media sosial.
Camat Jagong Jeget, Aceh Tengah, Drs. Abada ketika dihubungi LintasGAYO.co, mengatakan pihaknya masih menanyakan perihal adanya kejadian itu ke panitia HUT transmigrasi Jagong Jeget.
“Saya tidak tahu itu musik dan biduannya dari mana, saya lagi tanyakan ke panitia HUT transmigrasi, nanti kami kabarkan,” katanya menjawab LintasGAYO.co.
Aman Aisyah warga Aceh Tengah, menyayangkan adanya adegan joget-joget yang diiringi dua biduan seperti dugem di HUT transmigrasi Jagong Jeget.
“Ini sungguh menciderai adat budaya Gayo, tidak ada lagi Sumang Penengonen,” tegasnya.
Dengan kejadian itu katanya lagi, HUT transmigrasi Jagong Jeget juga telah menciderai HUT ke-448 Kota Takengon, dimana temanya Burbudaya, Berdaya dan Sejahtera Menuju Indonesia Emas.
“Kata berbudaya di tema HUT Kota Takengon tahun ini, sudah tidak ada artinya lagi, tercederai dengan Sumang di acara hiburan HUT Transmigrasi Jagong Jeget, sangat disayangkan,” katanya.
Ia pun meminta, pihak terkait segera memberi klarifikasi atas kejadian yang telah merusak budaya itu.
“Joget-joget seperti dugem bukan budaya kita, pihak terkait harus memberi jawaban,” tandasnya.
[Red]