2025, Tahun Menanti Kejujuran

oleh

Oleh : Fauzan Azima*

Ilmu pengetahuan berangkat dari keragu-raguan. Tugas akademisi memastikan kebenarannya sampai kemudian melahirkan teori baru. Termasuk pembelajaran wangsit langitan atau pengetahuan yang akrab dengan sebutan intuisi.

Kita baru saja meninggalkan tahun 2024, yang juga disebut sebagai tahun Nabi Isa as dengan ajaran kasih sayang terhadap semua makhluk dan mulai menapaki teladan kejujuran sebagai mana salah satu sifat Nabi Muhammad SAW pada tahun 2025 ini.

Di zaman Nabi Muhammad SAW, seorang pemuda menghadap kepadanya ingin masuk Islam dengan syarat tetap diizinkan melakukan maksiat. Nabi tidak serta merta menolak keinginan pemuda itu. Rasul hanya meminta satu syarat.

“Apa syaratnya Ya Rasulullah” tanya pemuda itu penasaran.

“Kamu hanya perlu jujur” kata Rasulullah.

“Baik Ya Rasulullah” jawab pemuda itu spontan.

Pemuda itu pulang dengan perasaan puas. Fikirnya, Rasulullah masih mengizinkan dirinya bermaksiat. Sungguh syarat yang mudah, hanya perlu jujur.

Singkat cerita, pemuda itu mulai tergoda melakukan maksiat, sebagaimana kebiasaannya terdahulu yang sering ia lakukan. Namun ia berpikir sesaat.

“Bagaimana kalau aku berjumpa Rasulullah?” tanyanya pada dirinya.

Kalau jujur, dia merasa sangat malu karena telah berbuat maksiat, sementara jika ia berdusta, dia telah melanggar janjinya kepada Rasullah. Akhirnya sang pemuda itu sadar dan tidak lagi mengulangi tabiat buruknya.

Tahun 2024, populer dengan kitab Insan Kamil yang intinya; tidak benci, tidak sombong dan kasih sayang terhadap semua makhluk, tetapi kajiannya masih dalam tataran di luar diri.

Pada tahun 2025 ini, kitab Insan Kamil telah menjadi kontroversi di kalangan para ulama telah dianulir dengan kitab Baqo (Kitab jalan-jalan) yang intinya kita hanya perlu jujur dan kajiannya dalam diri.

Jujur bukan sekedar perbuatan baik yang pasif. Tapi berbuah kecerdasan bagi pengamalnya. Manusia Bunian Kebenaran (MBK) mampu menjalankan UFO (Piring terbang) hanya juga bermodal sifat jujur.

Makna dari “nama” itu sendiri adalah jujur. Susunan huruf menjadi kata sebutan diri itu, kita bisa tahu “perakalan” seseorang. Begitulah, seperti rasa, nama tidak pernah bohong.

Pada tahun 1993, group musik Gong 2000 pernah merilis album “Menanti Kejujuran” yang masih aktual sampai saat ini. Pada 2025 ini (sebagian kalangan menyebutnya sebagai tahun Rasulullah) seperti mengulang momentumnya; menanti kejujuran, utamanya jujur kepada diri sendiri.

(Mendale, Januari 10, 2025)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.