Oleh : Win Wan Nur*
Sebentar lagi Indonesia akan segera menghadapi Jepang, tim terkuat Asia berada di peringkat 15 dunia, berselisih “tipis” dengan peringkat Indonesia yang ada di tangga ke 129 di ranking FIFA yang artinya “hanya” berselisih 114 anak tangga.
Tentu saja ini hanya bercanda, itu bukanlah hanya. Ini adalah fakta yang menunjukkan perbedaan kekuatan kedua tim yang berada di grup C ronde ketiga Pra Piala Dunia Zona Asia ini.
Posisi di klasemen grup juga menunjukkan dengan jelas perbedaan itu, Jepang adalah penguasa klasemen dengan nilai sepuluh, sama sekali belum tersentuh kekalahan di lima pertandingan awal. Indonesia persis sebaliknya, berada di dasar klasemen dan sama sekali belum pernah mencicipi kemenangan.
Tapi meskipun begitu, meski masih inferior dibandingkan Jepang. Tim Indonesia kali ini bukanlah timnas lawas yang sudah gemetaran duluan ketika berhadapan dengan tim asal Asia Timur dan tanah Arab.
Tim ini meski belum berpengalaman, tapi selalu menunjukkan daya juang maksimal di lapangan. Ini bisa dilihat pada pertemuan terakhir melawan Jepang. Meski kalah 3 – 1, tapi saat itu kita berjuang sampai detik akhir dan sukses melesakkan satu gol.
Perlu dicatat, pada pertemuan terakhir itu, sembilan pemain inti Timnas saat ini, belum ikut bergabung.
Jadi berdasarkan pada fakta itu, dengan kekuatan timnas yang baru, meski berat, kita masih bisa berharap mendapatkan hasil lumayan melawan Jepang.
Tapi apapun, pertandingan melawan Jepang ini bukanlah pertandingan hidup dan mati, karena berkaca hasil dari tim-tim lain di grup ini yang sudah bertanding terlebih dahulu. Apapun hasil pertandingan malam ini, Indonesia masih tetap memiliki peluang lolos dari grup maut ini. Setidaknya sebagai peringkat keempat yang akan bertanding kembali di ronde berikutnya untuk memperebutkan tiket jatah Asia yang tersisa.
Mungkin karena atas dasar inilah, kita melihat pendekatan Shin Tae Yong dalam menghadapi pertandingan ini tidak banyak berfokus kepada mengasah teknik pemain, melainkan kepada sisi psikologis.
Alih-alih menggenjot teknik dan fisik, dalam persiapan menghadapi Jepang ini, Shin Tae Yong lebih menekankan bagaimana caranya supaya para pemain rileks dan tidak tertekan, dengan harapan karena itu nanti mereka bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya di lapangan.
Sebab, sering terjadi, kemampuan terbaik pemain, tidak keluar karena mereka merasa tertekan dan menanggung beban yang terlalu berat saat memasuki lapangan.
Kita doakan pendekatan strategi yang dipilih Shin Tae Yong ini bisa memberikan hasil yang baik untuk tim nasional kita.
Dan apapun hasilnya nanti, mari terus kita dukung timnas kita sembari berdoa, semoga kali ini Allah mengizinkan kita untuk lolos ke Piala Dunia, untuk pertama kalinya setelah Indonesia merdeka. []