Catatan: Muhammad Syukri*
Pasca debat publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah, Selasa 12 Nopember 2024, tetiba para buzzer “menggoreng” isu masyarakat Aceh Tengah yang berada dipinggiran menanam ganja.
Saya heran, kenapa isu itu yang “digoreng?” Jangan-jangan mereka sudah kehabisan bahan negative campaign. Boleh jadi, mereka tak berhasil menemukan titik lemah paslon nomor satu. Alhasil, yang ketemu hanya ucapan masyarakat pinggiran, lalu itu pun “digoreng” sampai hangus.
Beberapa hari ini, timeline medsos di Aceh Tengah begitu heboh. Penasaran, saya coba dengar kembali rekaman pernyataan Bardan Sahidi dalam acara debat hari itu. Ternyata ini yang dikatakan Bardan Sahidi:
“Berikut ini langkah konkret penanggulangan bahaya narkotika. Yang pertama edukasi dimulai dari keluarga. Berikutnya adalah preventif, melakukan pencegahan. Apa yang bisa dilakukan? Yang pertama adalah economic development. Dari kasus yang kami dapatkan adalah masyarakat Kabupaten Aceh Tengah di pinggiran menanam ganja Pak. Bagaimana mengalihkan ini? Kenapa tidak mereka menanam jagung.”
Salahkah? Tentu tidak. Itu jawaban cerdas. Seharusnya seperti itulah jawaban yang benar. Kalau dijawabnya dalam ujian perguruan tinggi, saya akan kasih nilai A untuk yang bersangkutan.
Kenapa dapat nilai A? Narasinya dimulai dari kalimat: “Dari kasus yang kami dapatkan adalah masyarakat Kabupaten Aceh Tengah di pinggiran menanam ganja Pak.”
Kunci narasinya “dari kasus yang kami dapatkan.” Mari kita cross check, adakah masyarakat Aceh Tengah menanam ganja dalam lima tahun terakhir?
Ada, sebagaimana diberitakan TribunGayo.com (30 Oktober 2022) berjudul “Breaking News: Polres Aceh Tengah Temukan 2 Hektar Ladang Ganja di Bintang.”
Apa artinya? Sebelum maju ke panggung debat publik Pilkada Aceh Tengah, Bardan Sahidi sudah mempelajari kasus itu. Hanya saja, dia tidak menyebut lokasinya di Kecamatan Bintang. Itu namanya kata diplomatis, digantinya dengan frasa pinggiran. Artinya Bardan Sahidi tergolong orang yang paham tentang “sumang peceraken.”
Sebenarnya siapakah orang pinggiran? Semasa masih duduk dibangku kuliah, saya paling suka mendengar lagu Franky Sahilatua.
Salah satu lagu favorit saya berjudul “orang pinggiran.” Siapa orang pinggiran yang dimaksud Franky Sahilatua? Mari kita cermati dua bait syairnya:
Orang pinggiran
Ada di trotoar
Ada di bis kota
Ada di pabrik-pabrik
Orang pinggiran
Di terik mentari
Di jalan becek
Menyanyi dan menari
Adakah orang pinggiran itu ditempat kita? Banyak. Merekalah yang akan menjadi fokus penanganan oleh Bardan Kariman apabila diberi mandat oleh rakyat tanggal 27 Nopember 2024.
Nggak yakin? Mari kita baca ulang rencana aksi atau program kerja yang ditawarkan Bardan Kariman dalam visi “Terwujudnya Masyarakat Aceh Tengah Islami, Maju dan Berkelanjutan Tahun 2029.”
1. Peningkatan kesejahteraan imam, tengku, ustad/ustadzah.
2. Buku tulis dan buku paket gratis untuk siswa PAUD, SD, dan SMP.
3. Pengembangan minat bakat milenial melalui jaring hobi dan prestasi kepada dunia usaha dan lapangan kerja.
4. Pembinaan ekonomi kreatif, digitalent, dan wirausaha pemuda.
5. Penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman, air bersih dan sanitasi.
6. Rehabilitasi rumah tidak layak huni.
7. Peningkatan rehabilitasi dan jaminan sosial bagi penduduk miskin dan kelompok rentan.
8. Layanan ambulance gratis siaga 24 jam.
9. Jaminan gizi pada seribu hari pertama kehidupan untuk penurunan stunting.
10. Inovasi Pelayanan kesehatan Home visit atau dokter jenguk orang sakit ke rumah pasien.
11. Peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan ASN.
12. Peningkatan kesetaraan gender dan perlindungan anak.
13. Menyediakan program pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
14. Memberikan pendampingan dan pelatihan manajemen bagi pengelola BUMDes.
15. Mengadakan program-program pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada peningkatan keterampilan dan kemandirian ekonomi.
16. Kamis berbudaya dengan membiasakan menggunakan bahasa dan busana Gayo di sekolah dan instansi pemerintah.
17. Air bersih murah dan mudah.
18. Rehab rumah layak huni bagi warga kurang mampu.
19. Bantuan Hukum gratis bagi warga kurang mampu.
20. Peningkatan kesejahteraan aparatur kampung dan ASN.
Itu dia rencana aksi yang ditawarkan Bardan Kariman untuk rakyat Aceh Tengah. Jangan lupa, 27 Nopember 2024, coblos nomor 1 untuk Aceh Tengah lebih baik.
Dan, terima kasih kepada para “buzzer” yang telah membuat pemilih di Aceh Tengah penasaran terhadap isu masyarakat pinggiran.
Akhirnya isu yang anda apungkan menjadi kampanye gratis bagi Bardan Kariman. Titip salam hangat saya untuk ketua timses anda. []