TAKENGON-LintasGAYO.co : Seorang warga Paya Beke, Kurnia, memberikan klarifikasi terkait dugaan intimidasi yang mengaitkan dirinya dengan salah satu pasangan calon (paslon) pemilihan, yakni Paslon Beriman.
Dalam pernyataannya, Kurnia menegaskan bahwa dirinya tidak melakukan ancaman kepada warga untuk memilih paslon tertentu, melainkan hanya mendorong masyarakat untuk bergotong royong memperbaiki jembatan yang rusak.
“Saya Kurnia, warga Paya Beke, ingin menyampaikan bahwa saya tidak pernah mengancam atau melakukan intimidasi terkait dukungan terhadap paslon Beriman. Saat kejadian, saya hanya kesal karena ada warga yang tidak bersedia ikut gotong royong untuk memperbaiki jembatan yang patah,” ujar Kurnia dalam pernyataannya. Senin (28/10/2024)
Kurnia mengaku bahwa perkataannya yang menyarankan agar “dibakar saja rumahnya” adalah ungkapan kekesalan yang tidak bertujuan untuk menimbulkan rasa takut atau ancaman kepada warga lainnya.
Menurutnya, kalimat tersebut hanya sebatas ekspresi spontan untuk menumbuhkan semangat gotong royong di kalangan masyarakat Paya Beke.
“Saya tidak pernah mengatakan bahwa jika tidak memilih Beriman maka rumah akan dibakar. Jika ada yang merasa tersinggung atau salah paham, saya memohon maaf kepada tim Beriman dan seluruh masyarakat Paya Beke,” tambahnya.
Kurnia juga menegaskan bahwa dirinya tidak tergabung dalam tim Beriman dan tidak memiliki keterkaitan dengan struktur tim pemenangan paslon tersebut.
Selanjutnya, Kurnia mengatakan bahwa dirinya bukan RGM aktif melainkan, hanya RGM terpilih dan belum ada Surat Keputusan (SK) dan belum dilantik.
Ia berharap klarifikasinya ini dapat meluruskan informasi yang beredar dan menutup kemungkinan kesalahpahaman di antara masyarakat.
Dengan klarifikasi ini, Kurnia berharap semangat gotong royong tetap terjaga di Paya Beke, terutama dalam rangka perbaikan jembatan yang menjadi fasilitas vital bagi warga setempat.
[Ril]