Oleh : Win Wan Nur*
Sebentar lagi, Timnas Garuda akan segera menjalani pertandingan ketiga dalam lanjutan kualifikasi pra piala dunia zona Asia ronde ketiga.
Setelah menjalani dua laga awal tanpa kekalahan melawan dua kekuatan utama sepakbola Asia, Arab Saudi dan Australia yang merupakan langganan Piala Dunia, yang satu mengalahkan Argentina dan yang lain lolos ke – 16 besar di Piala Dunia terakhir kemarin. Ada rasa percaya diri yang tumbuh pada diri pemain dan juga suporter Timnas Indonesia, yang di atas kertas merupakan tim terlemah di grup maut ini.
Rasa percaya diri inilah yang dibawa ketika menghadapi Bahrain malam ini. Kepercayaan diri ini semakin besar karena kita mendapat tambahan amunisi baru, dalam diri Mees Hilgers dan Eliano Reijnders yang merupakan adik kandung dari pemain AC Milan, Tijani Reijnders.
Apalagi setelah melihat bagaimana solidnya Mees Hilgers ketika bermain di Liga Europa saat menghadapi Manchester United, sesuatu yang dulu bahkan dalam mimpi terliar kita pun tak terbayangkan kalau ada pemain Indonesia yang bermain di level itu.
Ditambah lagi, Bahrain yang merupakan lawan kita malam ini, di atas kertas tidaklah sekuat Arab Saudi dan Australia yang menjadi dua lawan pertama kita.
Dalam target yang dibuat PSSI dan juga pelatih Shin Tae Yong, untuk bisa mendapatkan posisi ketiga atau keempat di grup, posisi paling realistis yang mungkin kita dapatkan untuk bisa lolos ke ronde keempat pra piala dunia ini. Bahrain bersama Cina adalah lawan langsung kita berebut posisi tersebut, karena tiga tim lain secara kekuatan berasa di atas kita. Karena itulah, mereka harus bisa kita kalahkan, atau minimal menahan seri mereka saat tandang dan nanti kita kalahkan ketika kita bermain di kandang.
Meski ranking FIFA kita jauh di bawah Bahrain dan di pertemuan terakhir kira kalah 10 – 0, tapi, secara nilai atau harga pemain terkini, kita masih lebih tinggi dari Bahrain.
Apalagi pemain-pemain kita juga sedang tampil bagus di klubnya.
Contohnya, Thom Haye yang ketika melawan Arab Saudi dan Australia terlihat belum kembali ke puncak kebugaran, karena belum mendapatkan klub. Sekarang terlihat prima setelah dia bermain reguler untuk klubnya, Almere City.
Bang Jay kapten kita, meski Venezia, timnya, masih berada di papan bawah Liga Italia, tapi Bang Jay sendiri tampil bagus.
Verdonk adalah salah satu penampil terbaik di NEC Neijmegen, Sandy Walsh juga sedang on fire dan tentu saja Maarten Paes.
Karena itulah ada optimisme buat kita untuk memenangkan pertandingan ini.
Tapi meskipun optimis, bagaimanapun ini adalah sepakbola, apapun bisa terjadi. Contohnya seperti ketika Bahrain mengalahkan Australia di kandang lawan di pertandingan pertama. Meskipun kemenangan itu didapat dengan cara main drama khas tim Timur Tengah, mengulur waktu dengan cara berguling-guling di lapangan.
Dan dari pengalaman kita selama ini, faktor non teknis seperti inilah yang selalu menjadi momok bagi kita setiap kali berhadapan dengan tim dari Timur Tengah.
Apalagi pertandingan ini nantinya akan dipimpin oleh wasit asal negara arab yang lagi-lagi berdasarkan pengalaman kita, mereka selalu memihak pada tim yang sama-sama berasal dari negara Arab.
Faktor inilah yang membuat kita khawatir sebab faktor ini sama sekali berada di luar kendali kita.
Contoh terbaru, bagaimana kita dicurangi secara vulgar di Piala Asia U – 23 lalu. Saat diprotes, malah kita yang dijatuhi denda.
Karena itulah, sekarang meskipun kita cukup optimis dengan kualitas para pemain kita yang akan bertanding melawan Bahrain nanti. Kita tak boleh jumawa, tetaplah rendah hati dan terus berdoa, sebab apapun bisa terjadi dalam sepakbola. []