TAKENGON-LintasGAYO.co : IAIN Takengon menggelar launching dan sosialisasi terjemahan Al-Qur’an berbahasa Gayo, Rabu 9 Oktober 2024.
Ketua tim pelaksana penerjemah Al-Qur’an ke bahasa Gayo, Prof Dr. Zulkarnain, M.Ag mengatakan, proses terjemahan ini berlangsung selama 3 tahun.
“Ini merupakan terjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa daerah yang ke-28 oleh Kementerian Agama,” kata Zulkarnain.
“Saat ini, terjemahan Al-Qur’an ke bahasa Gayo sudah ada dalam bentuk fisik dan digital,” tambahnya.
Pj Bupati Aceh Tengah, Subhandhy, AP, M.Si dalam kesempatan itu mengatakan, ini sejarah bagi bahasa Gayo.
“Dan kita sebagai penuturnya merasa bangga, karena bahasa Gayo menjadi satu dari 28 bahasa daerah yang sudah menjadi terjemah Al-Qur’an,” kata Subhandhy.
Menurutnya, tahun depan pemkab akan menganggarkan pencetakan Al-qur’an dan terjemahannya dalam bahasa Gayo.
Sementara itu, Rektor IAIN Takengon, Prof. Dr. Ridwan Nurdin, MCL mengatakan, ini suatu perkembangan dunia ilmiah.
“Kenapa ini perlu, terjemahan itu adalah padanan, dan ini penting bagi para pengkaji,” tegas Prof Nurdin.
Dalam kehidupan kata dia, diperlukan sebuah pedoman yang dekat dengan kita. Maka, Al-Qur’an terjemahan bahasa Gayo.
“Sebagai orang ilmiah ini sangat perlu,” tandasnya.
Iapun mengucapkan terimakasih atas kerja keras tim yang sudah menjadikan Al-qur’an terjemahan bahasa Gayo ini.
Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan Manajemen Organisasi Balitbang dan Diklat Kemenag RI, Prof. Dr. Mohd Izom, M.Ag mengucapkan kepada semua pihak yang meluangkan waktu dan tenaga, mewujudkan penyelesaian terjemahan Al-Qur’an bahasa Gayo.
“Ini butuh waktu 3 tahun untuk menyelesaikannya. Masih banyak kekurangan dalam terjemahannya, karena terjamahan ini adalah terjemah dari terjemah,” katanya.
Ia mengusulkan, di Fakultas Usuludhin IAIN Takengon dibuat satu prodi yang khusus mengkaji terjemahan Al-Qur’an ke bahasa Gayo ini.
[Darmawan]