Dari Bawah Jembatan Lukup Badak Tapaki Podium PON XXI

oleh

Catatan: Muhammad Syukri*

Hasil latihan dengan fasilitas seadanya dibawah jembatan Lukup Badak, Kecamatan Bies, Kabupaten Aceh Tengah, ternyata atlet arung jeram Aceh berhasil menapaki podium PON XXI 2024.

Prestasi luar biasa itu menjadi momen bersejarah bagi anak-anak petani asal Dataran Tinggi Gayo itu.

Bagaimana tidak, putra putri yang sehari-hari bekerja di Koperasi Wisata Alam Gayo itu membuat bangga para orang tua, kerabat, sahabat dan rakyat Aceh.

Momen itu adalah ketika di hari pertama event arung jeram, tim putra Aceh berhasil meraih medali emas arung jeram di nomor Down River Race (DRR) kategori R6.

Mereka mencatatkan waktu tercepat 20 menit 45,05 detik, mengalahkan tim Sumatera Utara dan Kalimantan Selatan. Dan, hari itu juga tim arung jeram putri berhasil menyabet medali perak dengan catatan waktu 22 menit, 35,02 detik.

Pj Bupati Aceh Tenggara, Drs. Syakir, M.Si. yang menyaksikan momen bersejarah itu ikut terharu dan sangat bangga atas pencapaian ini.

Kabarnya, para atlet arung jeram asal Tanoh Gayo itu “disawer” dengan nominal cukup besar oleh sang Pj Bupati dari Tanah Alas itu.

“Pak Syakir bagai orang tua kami disini, beliau selalu ada disisi kami,” ungkap Khalisuddin.

Siapa saja sosok pencatat sejarah dari arena arung jeram itu? Mereka adalah atlet berbakat yang digembleng khusus oleh FAJI Aceh Tengah atas dukungan FAJI Aceh.

Atlet tersebut ditempa oleh Maulita Winara dan Irham Rahmadi sebagai pelatih teknik, Zikri Pitra sebagai pelatih fisik, Mariyani sebagai psikolog olah raga dan Aluneara sebagai pendamping gizi.

Semua atlet arung jeram itu 100% berasal dari Tanoh Gayo Aceh Tengah. Atlet putra ada Mulyadi asal Kampung Kala Nareh, Muhammad Haikal (Toweren), Mawardi (Toweren), Marwan (Bale), Mustajir Muhammad (Bies Penentan) dan Afwan Thahari (Kenawat).

Sementara atlet arung jeram putri ada Johari Rahayu (Paya Jeget), Rika Futriana (Paya Nahu Sadong Jurumudi), Dian Saleha (Totor Uyet), Sri Rahayu (Lemah Burbana), Astri Novita (Simpang Kelaping), dan Mayang Mahbengi (Kala Nareh).

Kalian membuat kami bangga. Semoga pada hari-hari berikutnya, kalian terus membukukan medali untuk Aceh. Doa kami menyertai kalian. Ayo nyalakan semangat mu. Kita bisa karena bersama. []

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.