Oleh : Bert Toar Polii*
Cabor Bridge akan memulai pertandingan pada tanggal 9 September di Hotel Grand Renggali Takengon,Aceh Tengah.
Cabor Bridge sendiri akan memperebutkan 5 nomor pertandingan, yaitu pasangan putra, putri serta beregu putra, putri dan campuran.
Sayang memang karena sebelum sudah pernah mempertandingkan 6 nomor pertandingan, yaitu pasangan campuran.
Ini terjadi karena ada mis komunikasi antara PB Gabsi dengan KONI Pusat. Sebab sebenarnya dengan quota atlet dan waktu yang disediakan cabor bridge bisa mempertandingkan 11 nomor pertandingan.
Nomor pertandingan yang bisa ditambah adalah pasangan campuran, butler beregu putra, putri dan campuran serta tambahan dua nomor perorangan. Mudah-mudahan pada PON yang akan datang apabila cabor Bridge dipertandingkan hal ini bisa terwujud.
Karena jika menambah quota atlet dan waktu pertandingan pasti tidak akan diluluskan. Tentu saja menjadi berbeda jika tidak ada tambahan quota atlet dan waktu pertandingan.
Cabor Bridge kali ini mendapat venue tempat pertandingan yang sangat keren di Hotel Grand Renggali yang persis berada di pinggir Danau Lut Tawar.
Hotel Renggali ini sebenarnya sempat naik daun ditahun 1980an tapi kemudian merosot. Pada tahun 2017 diambil oleh manajemen baru direnovasi.
Selanjutnya hotel yang mengutamakan kebersihan, kenyamanan, keindahan, kesejukan, dan layanan berkeliling danau dengan kapal khusus mulai ramai kembali.
Nomor pertama yang akan dipertandingkan adalah nomor pasangan putra dan putri.
Pertandingan nomor ini akan dimulai dengan babak penyisihan pada tanggal 9-11 September 2024. Bermain setengah kompetisi dimana untuk putra akan bermain 9 session sehari @6 papan sedangkan untuk putri bertanding setengah kompetisi 7 session sehari @8 papan.
Sebanyak 10 pasangan terbaik hasil babak penyisihan akan berlaga di babak final pada tanggal 12 September 2024.
10 finalis ini akan bertanding setengah kompetisi 9 session @6 papan sama untuk pasangan putra dan putri.
Peringkat 1 dan 2 hasil babak final akan meraih medali emas dan perak sedangkan peringkat 3 dan 4 sama-sama meraih medali perunggu.
Pertarungan pada nomor pasangan ini sulit ditebak karena pasangan ternama sekalipun belum tentu dijamin meraih medali.
Contoh terakhir di PON 2016 Bandung, pasangan putra medali emasnya diraih Alm. Denny Sacul yang berpasangan dengan pemain muda Kukuh Indrayana. Pasangan terkuat Indonesia Henky Lasut/Eddy Manoppo dan Taufik G Asbi/Robert Tobing tidak meraih medali.
Pertandingan berikutnya nomor beregu putra, putri dan campuran akan berlangsung mulai tanggal 13 September.
Untuk beregu putra yang diikuti 8 regu akan bermain double round robbin @16 papan. Babak penyisihan berlangsung 4 hari dari tanggal 13 hingga 16 September.
Hari pertama akan memainkan 4 session kemudian hari kedua 3 session dan hari keempat dan kelima mengulang sehingga totalnya ada 14 session.
Untuk putri dan campuran juga sama. Hanya saja karena kedua nomor ini hanya diikuti 6 peserta akan bertanding 3 dan 2 session.
4 regu peringkat tertinggi babak penyisihan akan berlaga di babak final dengan sistim knock out. Semi final berlangsung tanggal 17 September bermain 3 segmen @16 papan.
Sistim pertandingan menentukan peringkat 1 berhak memilih lawan dari peringkat 3 dan 4. Peringkat 2 akan melawan regu yang tidak terpilih.
Pemenang babak semi final akan bertanding di babak final pada tanggal 18 September sebanyak 3 segmen @16 papan.
Pemenang babak final meraih medali emas dan yang kalah berhak atas medali perak.
Medali perunggu direbut dua regu yang kalah di babak semi final.
Seluruh pertandingan akan disiarkan melalui Bridge Base Online. Jadwal mainnya bisa dilihat disini https://www.bridgebase.com/vugraph/schedule.php?headers=no&v3b=web&v3v=6.29.5
Hasil pertandingan, nama-nama peserta bulletin harian dan lain-lain dapat dilihat di aplikasi Bridge Pocket yang dapat di download gratis dari Play store. Bagi pengguna HP yang bukan android seperti I-phone bisa melalui : https://bridgepocket.net/#/
Pada tanggal 8 September 2024 diadakan rapat teknik yang dipimpin oleh pemimpin pertandingan dari Indonesia Ir. Iskandar. Ia didampingi Chief Tournament Director Patrick Ueatrakan dari Thailand serta P Widodo dari Panwasrah KONI Pusat dan Ketua Komisi Keabsahan KONI Pusat P. Erizal Chaniago.
Persiapan Panpel dalam menangani para atlet 3 cabor yang bertanding di Takengon, yaitu Bridge, Berkuda Pacu dan Trialthon sudah sangat bagus sekali.
Sayangnya ada satu yang dikeluhkan banyak atlet soal makanan dos yang disediakan untuk para atlet baik pagi, siang dan malam. Mengakibatkan makanan menjadi mubasir karena tidak dimakan karena sebagian atlet mencari makan diluar. Semoga ini bisa menjadi perhatian.
*Atlet, Pelatih dan Jurnalis Bridge