BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Dalam upaya merayakan kekayaan kopi Aceh, sebuah acara istimewa bertajuk Hari Kopi Aceh akan digelar, yang memadukan talkshow dan pagelaran seni budaya (Musik, Tari, Puisi, dan Seni Rupa).
Acara ini digagas oleh Ramadhan Moeslem Ar Rasuly, yang lebih dikenal sebagai Made pentolan grup musik modern tradisional Made in Made (Melayu, Aceh, dan Reggae) bersama para pelaku seni budaya dan komunitas kopi di Aceh, dengan tujuan mendeklarasikan Hari Kopi Aceh sebagai perayaan tahunan.
Acara ini akan berlangsung mulai 13-15 September 2024, bertempat di Poolside Hotel Hermes Palace, Banda Aceh.
Selain talkshow budaya kopi Aceh dan pagelaran seni budaya Sound of Nanggroe Vol. 2 (melanjutkan kegiatan pertama pada 2022 bertajuk Pesan Damai dari Aceh untuk Indonesia), pengunjung juga akan disuguhkan bazar kopi dan pameran lukisan bertema kopi yang menampilkan kekayaan seni budaya Aceh.
Acara ini terselenggara secara kolektif dengan dukungan para pelaku seni budaya dan masyarakat kopi di Provinsi Aceh.
Tujuan utamanya adalah menciptakan Hari Kopi Aceh sebagai penghormatan terhadap budaya kopi lokal yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Aceh.
Made, selaku inisiator acara, menyatakan hari Kopi Dunia sudah ada, Hari Kopi Indonesia juga sudah ada, yang belum ada yaitu Uroe Kauri Kupi di Provinsi Aceh atau Hari Kopi Aceh.
“Ini saatnya kita mendeklarasikan Hari Kopi Aceh. Setelah setahun penuh mencari nafkah, berdagang, atau berjualan kopi, mari kita sisihkan satu hari untuk kopi dengan ngopi reggae bareng atau seruput kopi bersama se-Aceh, 23 kabupaten/kota secara serentak. Kalau memungkinkan, mungkin kopi bisa digratiskan untuk satu hari khusus ini,” ujarnya.
Mahlizar Safdi, koordinator kegiatan, menambahkan acara ini adalah langkah awal dari kampanye panjang untuk terus menggaungkan Hari Kopi Aceh hingga nantinya benar-benar diterima oleh masyarakat Aceh secara keseluruhan.
“Kali ini kami mengadakan acara dengan tamu undangan terbatas. Kami berharap acara ini dihadiri oleh para pemangku kebijakan serta stakeholder, baik dari pihak swasta maupun pemerintah Aceh, agar aspirasi masyarakat yang erat kaitannya dengan budaya ngopi dapat tersampaikan,” jelasnya.
Pada 13 dan 14 September 2024, akan ada bazar kopi dan pameran lukisan bertema kopi yang terbuka untuk umum, termasuk tamu-tamu yang hadir dalam rangka PON Aceh.
Sementara itu, acara puncak akan berlangsung pada 15 September 2024, dimulai setelah shalat Isya hingga selesai.
[Ril]