Oleh : Hammaddin*
Pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XXI Aceh-Sumut tinggal menunggu hari. Acara pembukaan akan berlangsung di Banda Aceh, 9 September 2024 dan ditutup di Sumatera Utara pasa 20 September 2024.
Sebuah catatan sejarah penantian yang panjang dan sebuah kehormatan sudah 79 tahun Indonesia merdeka akhirnya provinsi Aceh bisa menjadi tuan rumah pelaksanaan PON XXI, walaupun bersama dengan provinsi Sumatra Utara.
Ketika PON diselenggarakan di suatu daerah, kegiatan ini bisa menjadi daya tarik tambahan untuk pariwisata. Pengunjung yang datang untuk menyaksikan PON XXI juga mungkin akan memanfaatkan kesempatan untuk menjelajahi tempat-tempat wisata lokal.
Sebaliknya, promosi pariwisata di daerah yang akan menjadi tuan rumah PON dapat meningkatkan minat dan kunjungan selama dan setelah event berlangsung.
Kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan kegiatan pariwisata sebenarnya memiliki tujuan dan dampak yang berbeda, tetapi keduanya bisa saling melengkapi dan memberikan manfaat yang signifikan bagi suatu daerah.
Pekan Olahraga Nasional (PON) bertujuan menjadi ajang olahraga yang diselenggarakan secara nasional di Indonesia, serta untuk mempromosikan olahraga, mencari bibit unggul, serta mempererat hubungan antarprovinsi.
Secara ekonomi dampaknya dapat merangsang pertumbuhan ekonomi lokal dengan meningkatkan permintaan terhadap akomodasi, makanan, transportasi, dan produk lokal lainnya. Selain itu, bisa memacu pembangunan infrastruktur.
Adapun dampak Sosial bisa meningkatkan semangat sportivitas dan persatuan di antara berbagai daerah. Event ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk terlibat dalam kegiatan olahraga dan merayakan kebanggaan lokal.
Dengan akan terselenggaranya nanti kegiatan aktivitas PON XXI Aceh-Sumut berdampak positif bagi kegiatan kepariwisata didaerah yang menyelenggarakannya.
Dimana kita mengetahui bahwa kegiatan pariwisata bertujuan untuk menarik wisatawan ke suatu daerah dengan menawarkan berbagai atraksi dan pengalaman, seperti wisata alam, budaya, kuliner, dan sejarah.
Sedangkankan dampak Ekonomi yang ditimbulkan adalah pariwisata mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengeluaran wisatawan pada hotel, restoran, transportasi, dan layanan lainnya. Ini juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong investasi di sektor terkait.
Untuk dampak Sosial, pariwisata memperkenalkan masyarakat lokal pada budaya luar dan memberikan kesempatan untuk melestarikan serta mempromosikan warisan budaya mereka.
Namun, perlu diingat bahwa pariwisata yang tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan dampak negatif seperti kerusakan lingkungan atau komersialisasi budaya.
Mengintegrasikan kegiatan pariwisata dengan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut bisa memberikan keuntungan yang saling menguntungkan bagi daerah yang menjadi tuan rumah.
Menurut hemat penulis ada beberapa cara kegiatan pariwisata dan pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut dapat saling melengkapi. Pertama, mempromosikan destinasi wisata, seperti menyusun paket wisata.
Yaitu : selama pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut, penyelenggara dan agen pariwisata dapat menyusun paket wisata khusus yang mencakup kunjungan ke lokasi-lokasi wisata utama di daerah tersebut. Ini bisa mencakup tour ke tempat-tempat bersejarah, wisata alam, dan kuliner lokal.
Kedua, menggunakan media sosial, yaitu mempromosikan destinasi wisata di sekitar lokasi pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut melalui media sosial dan kampanye pemasaran untuk menarik perhatian pengunjung yang datang untuk menyaksikan event olahraga.
Ketiga, meningkatkan infrastruktur dan fasilitas dengan pembangunan dan perbaikan. Pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut pasti mengadakan pembangunan atau perbaikan infrastruktur seperti stadion, jalan, dan akomodasi. Peningkatan ini juga dapat meningkatkan fasilitas pariwisata di daerah tersebut.
Pengembangan Akomodasi yaitu pembangunan atau renovasi hotel dan penginapan yang dilakukan untuk PON dapat berfungsi sebagai fasilitas pariwisata jangka panjang setelah event selesai. Keempat, memanfaatkan kerumunan pengunjung.
Yakni adanya kegiatan event pararel yaitu mengadakan acara tambahan seperti festival budaya, pameran seni, atau pasar rakyat selama berlangsungnya kegiatan PON XXI Aceh-Sumut dapat menarik pengunjung untuk menjelajahi lebih banyak tempat dan promosi kuliner dan belanja dengan meningkatkan promosi terhadap produk lokal, kuliner khas, dan kerajinan tangan di sekitar venue PON XXI Aceh-Sumut untuk meningkatkan minat dan pengeluaran wisatawan.
Kelima, mengadakan pelatihan pariwisata yaitu pelatihan bagi tenaga kerja lokal dalam hal pelayanan pelanggan, panduan wisata, dan bahasa untuk mempersiapkan mereka dalam melayani pengunjung selama PON.
Serta pengembangan keterampilan yaitu menggunakan PON XXI Aceh-Sumut sebagai kesempatan untuk meningkatkan keterampilan lokal dalam manajemen event, promosi pariwisata, dan perencanaan acara.
Keenam, pengalaman berkelanjutan, yaitu membangun legacy : menciptakan program dan inisiatif yang memastikan bahwa manfaat PON XXI Aceh-Sumut ini untuk pariwisata tidak hanya bersifat sementara tetapi dapat meningkatkan daya tarik wisata jangka panjang.
Dan adanya Evaluasi dan Perbaikan setelah PON XXI Aceh-Sumut selesai, mengevaluasi dampak terhadap pariwisata dan menggunakan temuan untuk memperbaiki strategi pariwisata dan event di masa depan.
Ketujuh, adanya kerja sama antar pemangku kepentingan, yaitu adanya kolaborasi lokal dengan mengadakan pertemuan antara penyelenggara PON, pelaku industri pariwisata, dan pemerintah daerah untuk merencanakan sinergi antara event olahraga dan promosi pariwisata.
Dan yang tak kalah urgennya adanya dukungan pemerintah. pemerintah lokal dapat memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan yang mendukung pengembangan pariwisata sejalan dengan pelaksanaan PON XII Aceh-Sumut.
Integrasi yang efektif antara PON XXI Aceh-Sumut dan kegiatan pariwisata dapat menghasilkan dampak positif yang luas, termasuk peningkatan kunjungan wisatawan, pertumbuhan ekonomi lokal, dan peningkatan citra daerah sebagai destinasi yang menarik.
Mengintegrasikan kedua kegiatan ini dengan strategi yang baik dapat memaksimalkan manfaat bagi ekonomi lokal serta memperkaya pengalaman bagi pengunjung dan masyarakat setempat.
Akhirnya kita sebagai rakyat Aceh cuma bisa berharap semoga dengan ada pergelaran PON XXI di wilayah Aceh ini nantinya tidak berlalu begitu saja. Tapi bisa mendorong adanya inovasi dan kreativitas dapat yang membuka peluang baru dan mendorong perkembangan daerah hingga mampu bersaing dengan daerah lainnya.
*Penulis adalah antropolog dan penulis buku People of the Coffee Gayo yang berdomisili di seputaran kota Takengon.