Rekam Jejak dan Ajang Pembuktian Potensi Bardan Sahidi dalam Pilkada Aceh Tengah

oleh

Siapa yang tak kenal Anggota DPR Aceh Bardan Sahidi di dalam dunia “persilatan” politik di Aceh, khususnya di dataran Tinggi Gayo?

Seperti Presiden pertama RI Soekarno pernah berkata, “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan ku cabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.”

Semangat itulah mungkin yang dijunjung oleh Bardan Sahidi selama ini bersama timnya yang mayoritas anak muda yang kreatif bahkan tak luput, Karimansyah pasangan Bardan yang akan maju di Pilkada ini menjadi “idola” para millenial karena dikenal dengan Mr Clean-nya.

Dan Bardan Sahidi Bakal Calon Bupati merangkul Bakal Calon Wakil Bupati Karimansyah Aceh Tengah 2024 untuk menjadi pasangannya menuju Aceh Tengah satu.

Suatu langkah yang tidak main-main, karena di antara Bakal Calon Bupati yang ikut kontestasi di Aceh Tengah, Bardan Sahidi yang memiliki usia paling muda. Persis saat Bardan duduk di DPRK Aceh Tengah darı PKS menjadi anggota dewan termuda saat itu, di tahun 2004.

Pria yang sudah duduk dua kali menjadi anggota DPRK ini dan dua kali menjadi anggota DPR Aceh itu, juga merupakan alumnus universitas terkenal di Aceh, menimba ilmu mulai dari Universitas Gajah Putih, Unsyiah bahkan mengenyam Pendidikan luar negeri.

Bardan memulai kariernya dalam dunia politik sejak tahun 2000, dan menjadi anggota DPR Kabupaten Aceh Tengah tahun 2004 terhitung usianya Masih “belia”.

Kini, Bardan selain fokus di politik dia juga sangat perhatian dengan dunia pendidikan, pertanian, UKM, parawisata dan apalagi bidang agama, Itu tidak bisa lepas dari kehidupannya.

Malang melintang di dunia politik akhirnya membuat ia dipercaya menjadi Wakil Rakyat dataran Tinggi Gayo ke Provinsi berkali-kali.

Motivasi Berpolitik

Walaupun telah empat Periode menjabat sebagai anggota dewan, dua kali di DPRK Aceh Tengah dan dua kali di DPR Aceh, Bardan Sahidi tetap tertarik untuk terjun ke “dunia” Kepala Daerah.

Salah satu yang menjadi motivasinya untuk berpolitik adalah agar dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Jika hanya menjadi Wakil rakyat, ia menyatakan hanya dapat bersuara terbatas, melalui suara dan aspirasi rakyat yang dia wakili.

Sementara jika menjadi seorang politikus, dan menjabat sebagai kepala daerah dirinya dapat membantu lebih banyak orang melalui kebijakan publik yang disusunnya.

Oleh karena itu, kontestasi Pilkada 2024 ini dapat menjadi ajang pembuktian potensi diri dan dedikasi Bardan, tidak hanya kepada warga Aceh Tengah, namun juga untuk Indonesia.

Ia harus membuktikan bahwa perkataan Bung Karno itu ada benarnya, bahwa peran pemuda atau orang muda, tidak dapat dikecilkan hanya karena dinilai kurang makan asam garam. Namun, sebaliknya, Bardan sudan banyak “makan asam garam”.

[Ril/adv]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.