Surat Terbuka
Kepada yang terhormat Bapak Ir. Mohd. Tanwier, MM, PJ Bupati Bener Meriah. Sebelumnya kami ucapkan selamat datang kepada Bapak Tanwier atau yang lebih kami kenal dengan panggilan Bapak Ba’ong.
Barang kali Bapak tidak terlalu lama memimpin kami di Bener Meriah, mengingat pada bulan November nanti bersama-sama kita akan memilih Bupati definitif yang baru. Untuk itu kami berharap Bapak memberikan kesan yang mendalam bagi kami di Bener Meriah untuk kami kenang selamanya.
Bapak Ba’ong yang kami hormati.
Kami sangat berharap pemerintah kabupaten Bener Meriah dapat bekerja maksimal untuk mensejahterakan.
Untuk itu, agar Bapak dapat lebih fokus dan tidakmenjadi fitnah dikemudian hari mari kita lihat apa persoalan yang dihadapi oleh Kabupaten Bener Meriah.
Salah satu ukuran yang dapat kita lihat adalah Kinerja Pemerintah Daerah.
Untuk itu, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan menyusun sejumlah indikator kinerja pemerintah daerah, bagi pemerintah yang memenuhi kriteria maka anggaran daerah akan ditambahan yang disebut dengan Dana Insentif Daerah (DID).
Menurut Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui portal datanya yang dapat diakses oleh siapa saja dengan alamat https://djpk.kemenkeu.go.id/datadasar/dashboard dapat dilihat ukuran kinerja yang dilakukan oleh Kementerian keuangan Republik Indonesia.
Sejak tahun 2018 sampai 2021 kinerja Pemerintah Kabupaten Bener Meriah cukup bagus, namun kinerja ini menurun sejak tahun 2022. Terutama untuk indikator kesejahteraan masyarakat dan kesehatan fiskal.
Penurunan mulai terjadi sejak tahun 2020 dengan kategori tidak memenuhi. Peniliain kinerja dihitung mundur, artinya kinerja tahun 2019 untuk perhitungan tahun 2020. Jadi dari kinerja tahun 2019, dana DID diterima pada tahun 2020.
Sedangkan pada tahun 2022 Kinerja Kapasitas Fiskal Kabupaten Bener Meriah dinilai oleh Dirjen Perimbangan Keuangan sangat rendah, padahal di tahun yang sama kinerja Kabupaten Gayo Lues setingkat lebih baik dari Kabupaten Bener Meriah.
Untuk kategori penilaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bener Meriah juga berada di bawah Kabupaten Gayo Lues pada tahun 2022. Untuk BM memperoleh skore 0,29 sedangkan Galus 0,31.
Hal yang sama juga terjadi jika dibandingkan dengan Kabupaten Aceh Tengah pada tahun 2022, peringkat kesehatan fiskal Kabupaten BM masih dibawah Kabupaten Aceh Tengah, demikian juga dengan kemampuan penurunan stunting, BM hanya mampu di level 63,32%, sementara Aceh Tengah mampu mencapai angka 64.76%.
Memang tidak semua indikator Pemerintah Kabupaten Bener Meriah rendah, jika kita lihat secara keseluruhan sejak tahun 2018, maka untuk indikator kesejahteraan Kabupaten Aceh Tengah memiliki skor 5.123, BM skornya 5.052, Galus dengan skor 4.51 dan Pemerintah Provinsi Aceh 4.141.
Ini artinya kinerja pemerintah Kabupaten Aceh Tengah lebih baik dibanding dibanding Kabupaten BM, Galus dan Pemprov Aceh.
Untuk kinerja secara keseluruhan, kinerja pemerintah Aceh lebih baik berada pada level 0,4744, Diikuti oleh Pemkab Galus pada level 0,3139 dan pemkab BM di level 0,2961, sedangkan Pemkab Aceh Tengah hanya mampu mencapai nilai 0,1264.
Untuk lebih lengkapnya Bapak bisa melihat sendiri di portal data Dirjen Perimbangan Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan, karena berdasarkan data-data ini pemerintah pusat memberikan tambahan anggaran yang disebut DID.
Tanpa mengurangi rasa hormat, kami menyarankan sejumlah rekomendasi untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Kabupaten Bener Meriah di tahun-tahun mendatang berdasarkan analisa data kinerja, terutama untuk memperbaiki apa yang telah terjadi sejak tahun 2022.
1. Peningkatan Tata Kelola Keuangan Daerah
- Implementasi e-Budgeting dan e-Procurement Secara Efektif: Memastikan bahwa sistem e-budgeting dan e-procurement digunakan dengan benar dan dioptimalkan untuk transparansi dan efisiensi
- Penguatan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD): Meningkatkan kapasitas dan integritas sistem informasi pembangunan dan keuangan untuk memudahkan pelaporan dan pemantauan anggaran.
2. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
- Program Pengentasan Kemiskinan: Melakukan program-program yang efektif untuk mengurangi angka kemiskinan, seperti pelatihan keterampilan kerja, pemberdayaan ekonomi lokal, dan bantuan sosial yang tepat sasaran.
- Penurunan Stunting dan Peningkatan Gizi: Melakukan kampanye kesehatan dan gizi yang menyeluruh untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan gizi anak-anak. Program imunisasi juga harus ditingkatkan cakupannya.
3. Pengembangan Infrastruktur dan Pelayanan Publik
- Peningkatan Infrastruktur Kesehatan dan Pendidikan: Meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan dengan membangun fasilitas baru dan memperbaiki fasilitas yang ada.
• Perbaikan Sanitasi dan Akses Air Bersih: Memperluas akses sanitasi layak dan sumber air minum bersih untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
4. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Inovasi
- Pelatihan dan Pengembangan Aparatur Pemerintah: Memberikan pelatihan rutin untuk meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang efektif.
- Inovasi dalam Pelayanan Publik: Mendorong inovasi dalam pelayanan publik melalui penggunaan teknologi dan pendekatan baru untuk meningkatkan efisiensi dan responsivitas.
5. Pemantauan dan Evaluasi Berkala
- Sistem Evaluasi Kinerja: Mengembangkan sistem evaluasi kinerja yang komprehensif untuk memantau pencapaian target dan memperbaiki kekurangan secara terus-menerus.
- Penggunaan Data untuk Pengambilan Keputusan: Memanfaatkan data dan analisis untuk membuat keputusan yang berbasis bukti dan lebih tepat sasaran.
6. Kerjasama dan Kolaborasi
- Kolaborasi dengan Sektor Swasta dan Masyarakat: Membangun kemitraan dengan sektor swasta dan masyarakat untuk mengimplementasikan program-program pembangunan yang lebih inklusif.
- Kerjasama Antar Daerah: Belajar dari praktik terbaik (best practices) dari daerah lain yang telah menunjukkan kinerja yang baik dan mengimplementasikannya di Kabupaten Bener Meriah.
Implementasi Rekomendasi
Untuk mengimplementasikan rekomendasi tersebut, diperlukan langkah-langkah konkret seperti:
- Membuat Rencana Aksi Terperinci: Menyusun rencana aksi yang mencakup langkah-langkah spesifik, jadwal pelaksanaan, dan indikator kinerja yang jelas.
- Meningkatkan Anggaran untuk Program Prioritas: Mengalokasikan anggaran yang memadai untuk program-program prioritas yang dapat meningkatkan kinerja secara signifikan.
- Melibatkan Semua Pemangku Kepentingan: Melibatkan masyarakat, sektor swasta, dan lembaga terkait dalam perencanaan dan pelaksanaan program untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan.
Meskipun kami tidak berharap banyak, menginggat anggaran yang tersisa hampir dapat kami pastikan tidaklah cukup untuk mengimplementasikan rekomendasi.
Tapi kami yakin dan percaya Bapak PJ Bupati yang baru memiliki niat baik dan bersunguh-sunguh akan memperbaiki Bener Meriah, tidak sekedar pencitraan dengan berbagai perolehan mendali. Karena tanpa mendalipun Bapak PJ yang baru sudah cukup mumpuni mengelola daerah.
Akhirul kalam kami mohon maaf tidak bermaksud mengurui, namun dari keterbatasan waktu yang Bapak miliki dengan kemampuan manajerial yang Bapak miliki pasti akan mampu meletakan dasar-dasar perbaikan Bener Meriah lebih baik, sehingga saat estafet pemerintahan selanjutnya tidak menjadi tukang cuci piring tapi meneruskan semua kebaikan yang Bapak Ba’ong tinggalkan.
*Dari Masyarakat Bener Meriah