Jakarta-LintasGAYO.co : Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, Aceh, mendorong agar pelaksanaan cabang olahraga Paralayang pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 diselenggarakan di Bener Meriah.
Hal tersebut diungkapkan Pj. Bupati Kabupaten Bener Meriah, Aceh Mohd. Tanwier alias Baong kepada Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) dalam rapat tindak lanjut penetapan Venue Olahraga Paralayanh PON Aceh-Sumut di Cut & Grill, Tebet, Jakarta Selatan.
Menanggapi permintaan tersebut, Marsma TNI Tyas Nu Adi (Kapuspotdirga TNI AU) menjelaskan proses penetapan venue cabang olahraga Paralayanh di hadapan Pj. Bupati Bener Meriah.
“Tahun 2022 kita melakukan survei awal dan menunjuk Kabupaten Bener Meriah sebagai tempat pelaksanaan perlombaan olahraga PON cabang Gantole,” ujar Tyas.
Namun, seiring berjalannya waktu, survei lanjutan baik secara personal maupun dengan tim mengubah keputusan dari Bener Meriah ke Taman Rusa, Aceh Besar, hingga dianggarkan pembiayaan pelaksanaan di Taman Rusa.
“Setelah melihat kondisi venue di sana dan berdiskusi berkali-kali dengan staf, ternyata dari sisi keamanan kurang dan sisi perlombaan menjadi tidak maksimal,” lanjut Tyas.
Tyas menyebutkan bahwa untuk cross country (terbang memutar) saja tidak bisa dilaksanakan di Taman Rusa. “Kami menyimpulkan untuk cross country tidak bisa dilaksanakan di Taman Rusa, Aceh Besar,” sebut Tyas.
Awalnya, mereka berdiskusi untuk melakukan akurasi di Taman Rusa dan cross country di Bener Meriah. “Namun, jika itu dilakukan, seluruh atlet harus datang ke Taman Rusa untuk akurasi kemudian bergeser ke Bener Meriah,” ujar Tyas.
Menurutnya, hal ini akan membutuhkan waktu yang sangat tinggi dengan jumlah atlet hampir sekitar 250 orang ditambah panitia pelaksana, sehingga akan merepotkan dan menambah permasalahan.
“Kami juga melakukan evaluasi dari sisi keamanan. Olahraga jika tidak melihat dari sisi keamanan tentu bukan olahraga namanya,” jelas Tyas. Faktor keamanan menjadi alasan utama pindah ke Bener Meriah.
“Kami akan melakukan uji kelayakan di Bener Meriah, mengumpulkan data kembali, dan mungkin melibatkan pihak dari Bener Meriah untuk rapat mengenai kemungkinan pelaksanaan di sana,” tandasnya.
Senada dengan Tyas Nur Adi, Alfari Widyaswara, Wakil Ketua Paralayang, menjelaskan bahwa FASI akan melakukan survei terakhir untuk mengumpulkan data-data terkait kelayakan venue di Kabupaten Bener Meriah.
“Kami mohon bantuan Pemkab Bener Meriah. Kami akan ke BMKG dan Meteo di Bandara Rembele untuk melihat tren bulan September, serta mengumpulkan data dan dukungan yang kuat dari bapak-bapak,” papar Alfari.
Alfari menambahkan bahwa pada Rabu, 17 Juli 2024, FASI akan bertolak ke Bener Meriah untuk melakukan survei. “Kami akan mengumpulkan data empiris, melaporkannya ke PB, dan melakukan survei secara objektif,” jelas Alfari.
Mendengar penjelasan tersebut, Pj. Bupati Kabupaten Bener Meriah Mohd. Tanwier mengatakan bahwa saat ini Pemkab Bener Meriah sedang melakukan penyiapan overlay (penyiapan denah venue) penempatan tenda dan lain sebagainya.
Baong menyebutkan bahwa sampai saat ini belum ada Surat Keputusan penetapan pelaksanaan cabang olahraga dalam PON.
“Setau saya, kemarin saya coba cek itu SK-nya belum turun. Kalau SK-nya belum turun, kemungkinan untuk pindah venue itu lebih gampang,” ujarnya.
Terkait kelayakan venue, Baong menambahkan bahwa TD Paralayang yang paling menentukan. “Tentu data yang paling kita perlukan dari mas Wahyu (TD Paralayang). Saya juga akan mendorong teman-teman di provinsi, karena secara akomodasi akan lebih nyaman di Bener Meriah,” jelas Baong.
Baong sangat berharap pelaksanaan cabang olahraga Gantole dan Paralayang dapat terlaksana di Bener Meriah. “Tapi dengan catatan harus sesuai standar yang telah ditetapkan, dari segi keamanan atlet, pendaratan, dan lain sebagainya,” harap Baong.
Rapat tersebut juga dihadiri oleh Irmansyah, Kasatpol PP Kabupaten Bener Meriah, Wahyu Yuda, TD Paralayang, Elzar Sukendro, Sekretaris Umum Paralayang.
[SP]