Aura Positif di Hari Jadi Kute Takengen

oleh

Oleh : Fauzan Azima*

Kalau anjing diberi makan berturut-turut tiga hari, dia akan mengingatnya selama tiga tahun. Sebaliknya prilaku manusia yang menerima kebaikan orang selama tiga tahun, bisa jadi akan melupakannya dalam tiga hari.

Hanya saja bedanya, anjing tetaplah anjing, sedangkan manusia belum tentu mewarisi sifat kemanusiaan yang mempunyai alat ukur berupa akal, fikiran, rasa dan perasaan. Meskipun chasingnya dalam bentuk tubuh dan rupa manusia.

Perumpamaan di atas semakin terang benderang tampak nyata penyandang akhlak tidak terpuji dari segelintir manusia yang menjadi rekan kerja atau lebih tepatnya rival dari Ir. Mirzuan, MT setelah resmi ditunjuk kembali sebagai PJ Bupati Aceh Tengah di tahun kedua.

Tahun pertama, sapaan populer Ampun Mirzuan menjalankan tugasnya “on the track” membangun sinergitas antara eksekutif dan legislatif. Tidak jarang dia harus jalan sendiri untuk menata pemerintahan yang sebelumnya seolah seperti negeri tak bertuan.

Kebaikan Ampun Mirzuan menyetujui dana aspirasi untuk legislator melalui pokok fikiran dalam APBK Perubahan tahun 2023 tidak dihargai sebagai kebaikan dengan tidak mencantumkan nama Ir. T. Mirzuan, MT sebagai usulan salah seorang calon PJ Bupati Aceh Tengah.

Padahal Ampun Mirzuan harus tahan badan dan siap mengambil resiko kalau sewaktu-waktu bermasalah. Apalagi keuangan daerah masih defisit, eh malah menambah beban baru dengan menambah defisit sejumlah Rp. 12,5 Miliar. Demi suasana cinta damai Ampun Mirzuan mau bertanggung jawab.

Rezeki tidak akan tertukar, Ampun Mirzuanpun melenggang sebagai PJ Bupati Aceh Tengah untuk tahun kedua. Baginya tidak ada dendam dan tidak pula ada yang berubah dari air mukanya. Beliau yang dikenal santun tetap bekerja menjalankan tugas pemerintahan dan membangun komunikasi dengan rivalnya untuk menata negeri Malem Dewa ini lebih baik.

Cara santun memberlakukan rivalnya Sekda Subhandy yang mah tabak yang selama ini bertingkah kekanak-kanakan, tapi Ampun Mirzuan tetap membuka pintu maaf seluas-luasnya, lagi-lagi demi Aceh Tengah yang kita cintai. Padahal baginya dengan kekuasaannya bisa saja membunuh karakter dan karier rivalnya, tapi nuraninya menahannya.

Beredar kabar, pada Sabtu, 17 Pebruari 2024 lalu di ruang Ketua DPRK Aceh Tengah telah terjadi perdamaian antara Ampun Mirzuan dengan Subhandy yang diinisiasi Edy Kurniawan dan Arwin Mega (Wakil dan Ketua DPRK Aceh Tengah) yang disaksikan Kapolres dan Dandim.

Endingnya, kita patut bersyukur pada hari ulang tahun kota Takengen, Bupati dan Sekda bisa bersanding dalam suasana suka cita. Tentu saja suasana Ini akan membangun aura positif di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dan akan menular ke seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat.

(Mendale, Pebruari 20, 2024)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.