[Cerpen] Angkasa Favoritku

oleh

Oleh : Alisha Alma Putri*

Namaku Starlet, aku adalah seorang bintang angkasa yang indah. Aku merupakan bintang paling terang di angkasa.

Saat ini, aku ingin sekali melihat langit yang ada di Bumi. Kata nenek buyutku, langit di bumi sangat indah, berbeda dengan langit di luar angkasa yang hanya terlihat gelap. Kalau pun ada cahaya, itu pasti berasal dari sesama bintang sepertiku. Di langit luar angkasa hanya ada benda benda angkasa serupa bintang dan komet yang lalu lalang.

Aku mengetahui bahwa langit di bumi sangat indah dari sosok nenek buyutku. Pada zaman dahulu kala, nenek buyutku merupakan manusia biasa, ia adalah perempuan hebat. Namun, saat nenek buyutku hendak pergi ke sekolah, ia tertabrak oleh kereta api cepat.

Nenek buyutku akhirnya bereinkarnasi dan berubah menjadi bintang angkasa sepertiku sekarang. Aku dapat mendengar cerita itu dari Mamaku yang diturunkan oleh nenekku, lalu bercerita tentang langit kepada Mama.

Mamaku ikut kagum ketika mendengar cerita tentang langit di bumi. Mamaku juga seperti aku, ingin sekali melihat langit.

Begini awal mama bercerita padaku, menggambarkan langit di bumi. “Langit di bumi sangat indah, Starlet, sangat indah. Ada berbagai fenomena langit di bumi yang akan membuat kamu terpesona akan keindahannya, Starlet. Mama sangat suka pada senja, yang selalu datang di sore hari di pantai.”

Semenjak Aku mengenal kata “Senja” aku menjadi sangat penasaran. Aku bertanya pada diriku sendiri dengan berbagai pertanyaan tentang senja, seperti:

Apa warna senja? Apa warna langit senja?
Kenapa senja hanya datang saat petang menjelang malam? Mengapa senja menjadi fenomena langit favorit manusia? Kapan senja bisa muncul?

Banyak pertanyaanku tentang senja. Aku ingin menjadi manusia agar bisa melihat serta merasakan indahnya isi bumi. Tapi aku sadar, semua yang tindakan, pasti ada resiko nya.

Aku berpikir, jika aku melihat senja ke bumi, aku akan terkena resiko, tapi apa?
Hal itu membuatku sedikit bergetar, dan sedikit takut akan isi bumi.

Akasha, adalah temanku. Dia satu satunya bintang angkasa yang sudah pernah pergi ke bumi dan menyaksikan indahnya langit di bumi. Namun, tujuan Akasha denganku tentu berbeda.

Akasha pergi ke bumi hanya untuk sekedar melihat tumbuhan yang ada di bumi, sebagimana ia ditugaskan. Sedangkan aku, hanya ingin melihat langit untuk memuaskan rasa penasaranku. Dari situlah kata kedua yang kukenal dari bumi adalah “tumbuhan.”

Akasha bercerita tentang bumi beserta isinya. “Di bumi sangat seru lho, Starlet, banyak hal menarik yang bisa di lihat!”

“Benarkah? Memangnya kau di sana melihat apa Akasha?” Aku menanggapi cerita Akasha tentang bumi. “Aku di sana melihat tumbuhan. Dan Langit seperti yang kau impikan, Starlet!” Akasha berseru senang. Aku mengernyitkan dahi, berpikir ‘apa itu tumbuhan?’

“Tumbuhan itu apa Akasha?” Aku masih bingung dan terus bertanya pada Akasha, dengan senang hati Akasha menjelaskan secara perlahan agar aku mengerti. “Tumbuhan itu adalah salah satu sumber kehidupan di bumi, Starlet, itu juga sumber makanan para manusia dan makhluk hidup lainnya,” Akasha tersenyum seraya menjelaskan.

“Di bumi, aku melihat yang namanya senja, Starlet. Itu sangat indah, ada di pantai. Berada di ujung air. Aku sangat menyukainya, benar-benar keajaiban langit yang indah. Senja berwarna oranye. Juga bercampur warna kuning kemerahan. Tidak lepas dengan angin sejuk yang ada di pantai, Starlet. Aku suka sekali. Terlihat cantik dan menawan!”

“Tapi, aku sedih melihat makhluk yang ada di bumi, kasihan sekali. Aku menjadi iba.” Raut wajah Akasha berubah mendung dan sedih.
“Ada apa dengan makhluk bumi, Akasha?”
“Bumi penuh dengan sampah, sampah adalah sisa-sisa pembuangan manusia. Sama halnya seperti limbah. Banyak limbah yang dibuang secara ilegal, limbah itupun dibuang ke laut, membuat laut tercemar. Itu sungguh menyedihkan.

Aku melihat beberapa makhluk laut mati hanya karena limbah dan sampah.”

“Aku sedih sekali, aku jadi takut untuk pergi ke bumi. Aku beruntung masih bisa tinggal di sini, dan tidak ada sampah yang mengganggu tempat tinggal kita. Aku senang, tidak ada yang bisa membuang sampah atau limbah secara ilegal di angkasa, aku sangat bersyukur.”

Starlet ikut bersyukur dengan Akasha, karena ia dan teman-teman serta saudaranya, tidak ikut terlibat dengan yang namanya sampah. Ia juga bersyukur tidak ada yang mencemari angkasa yang ia tinggali.

Starlet kini mengerti, tidak semua yang indah itu baik, tapi kadang juga menyimpan kisah kelam di baliknya. Contohnya seperti kisah kelam di Bumi yang di ceritakan oleh Akasha.

Starlet tersenyum, dan berpikir
‘Aku bersyukur, karena tidak terlalu ingin pergi ke bumi hanya karena ingin melihat langit. Senja memang indah sih, tapi ada kisah kelam lain di dalamnya. Aku tidak jadi pergi ke bumi dan akan tetap tinggal di sini dengan semua para benda-benda langit.’

Pada akhirnya, Starlet mengurungkan niatnya untuk pergi ke bumi. Starlet ingin menikmati segala nikmat di langit luar angkasa. Starlet akan menikmati dunianya sendiri tanpa campur tangan benda lainnya.[SY]

*Alisha Alma Putri, adalah siswa SMP IT Cendekia Takengon yang juga mengikuti kelas ekstrakurikuler menulis asuhan ustadzah Fauraria Valentine. Ia punya banyak catatan berupa tulisan pribadi yang tersimpan dalam memori ponsel. Senang berbicara dan selalu punya energi untuk berinteraksi dengan orang lain.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.