REDELONG-LintasGAYO.co : 22 Reje (Kepala Desa-red) di Aceh Tengah dan Bener Meriah temui berbagai pihak, untuk mencari solusi penanganan gajah liar yang selama ini berkonflik dengan manusia.
Ketua Relawan Tim Pengamanan Flora dan Fauna (TPFF) Karang Ampar Bergang, Muslim, mengatakan, sejak 29-30 November 2023, beberapa pihak sudah ditemui.
“Baik dengan Wali Nanggroe, BKSDA, DLHK, Ombudman, Komisi IV DPRA, dan juga Komnas HAM,” sebutnya.
Semua Reje yang ikut beraudiensi kata Muslim, adalah Reje yang wilayahnya masuk ke dalam konflik gajah, baik di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Sementara Wakil Ketua Komisi IV DPRA, Abdul Rahman, berkomitmen memasukkan usulan pelestarian hutan raya ke dalam revisi Qanun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Aceh, yang saat ini sedang berproses di parlemen.
“BKSDA dan DLHK sepakat dengan usulan Tahura sebagai solusi jangka panjang,” kata Muslim.
Selain itu, instansi terkait juga akan memanggil Bupati Aceh Tengah, Bener Meriah dan Bireuen untuk mendiskusikan Tahura dan hal-hal lain yang berkaitan dengan upaya penyelesaian konflik gajah liar.
BKSDA, menurut Muslim, akan menempatkan petugas untuk membantu menggiring gajah di kampung-kampung, yang sedang berkonflik dengan satwa liar tersebut.
Muslim mengaku BKSDA dan DLHK juga akan memfasilitasi perwakilan masyarakat untuk bertemu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Untuk menyampaikan langsung permasalahan dan tawaran solusi yang diharapkan oleh masyarakat,” tandas Muslim.
[Darmawan]