REDELONG-LintasGAYO.co : Dalam dua hari belakangan ini, Pemkab Aceh Tengah dan Bener Meriah, mempublis penandatanganan MoU pengembangan wisata bersama PT Halal International Aceh (HIA) dan Halal International (China Hongkong Macau) Limited.
Penandatanganan itu, mendapat kritikan dari salah seorang pelaku wisata di tanoh Gayo. Adalah Sadikin yang memiliki nama rimba Gembel, melontarkan kritikan tajam bagi dua Pemkab di Gayo tersebut.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh kedua Pemkab (Aceh Tengah dan Bener Meriah) untuk belajar wisata halal kepada dua pengembang wisata tersebut, keliru.
“Mudah-mudahan saya salah. Tapi kiblat kita sudah bergeser. Karena bicara wisata halal kepada PT HIA dan Halal International yang didalamnya diboncengi konsorsium Cina, Hongkong dan Macau,” tegas Sadikin, Selasa 12 September 2023.
Ia mempertanyakan standar kehalalan dari negara yang mayoritas non muslim tersebut. “Siapa yang tidak tahu Macau sebagai paradise of gamblers atau surganya para penjudi?” Tegas Sadikin.
Menurut Sadikin, standarisasi halal bagi wisatawan biasanya terjadi di negara-negara non muslim, dimana para wisatawannya adalah kebanyakan muslim.
“Lalu, kita di Aceh terapkan Syariat Islam, terus apa ada wisatawan mancanegara yang menanyakan atau meragukan kehalalan apa yang kita jual disini. Logikanya dimana,” tegasnya.
“Artinya kita sebagai warga sama sekali tidak masalah dengan segala bentuk kerjasama, tetapi kalau konteksnya wisata halal disupport oleh Cina, Makau dan Hongkong, apa iya? Itu sama aja seperti kita belajar ngaji sama Belanda,” tambahnya.
Ia pun menduga, MoU wisata ini hanyalah menjadi pintu aman untuk memasuki Gayo (Aceh Tengah dan Bener Meriah), tanpa harus menimbulkan gesekan-gesekan.
“Saudaraku Pj Bupati Aceh Tengah dan Bener Meriah, apakah anda berpikir bahwa kedaulatan wilayah kita sedang diperjudikan,” tandas Sadikin Gembel.
[Darmawan]