TAKENGON-LintasGAYO.co : Dalam menghadapi pelaksanaan pemilihan Reje (kepala desa) yang dijadwalkan akan berlangsung pada 14 September 2023 mendatang, netralitas Panitia Pemilihan Reje (P2R) di 79 kampung/desa dalam Kabupaten Aceh Tengah menjadi sorotan tajam.
Aktivis Aceh Tengah, Safriansyah telah menyoroti potensi intervensi politik yang berpotensi merusak integritas dan independensi proses demokrasi.
Intervensi yang dilakukan oleh Ketua DPRK Aceh Tengah, Arwin Mega dalam konteks pemilihan Reje di Aceh Tengah adalah bentuk nyata dari ancaman terhadap proses demokrasi yang seharusnya bebas dan adil.
“Surat bernomor 170/31/DPRK yang memunculkan perdebatan tentang penundaan penetapan calon Reje Kampung Kung adalah gambaran nyata dari intervensi yang tidak diinginkan,” tegasnya, Jum’at 1 September 2023.
Katanya, Ketua DPRK seharusnya fokus pada tugas legislatifnya dan tidak memiliki urusan untuk mencampuri urusan Kampung Kung.
“Tindakan semacam ini mengingatkan kita pada bahaya manipulasi politik yang dapat merongrong kepercayaan publik terhadap proses pemilihan,” sebutnya.
“Intervensi semacam ini tidak hanya mengancam netralitas panitia, tetapi juga menggerus esensi demokrasi itu sendiri,” tambah Safriansyah.
Ujarnya lagi, surat berisi permintaan ketua DPRK kepada Pj Bupati Aceh Tengah melalui camat pengasing untuk menunda penetapan calon Reje Kung, sampai dengan sangahan dari masyarakat dapat di selesaikan adalah bentuk intervensi.
“Dalam Hal ini, Pj Bupati Aceh Tengah harus objektif dan taat terhadap peraturan perundang-undangan. Sebab Penetapan dan pengumuman calon Reje sudah di tetap kan oleh Panitia Pemilihan Reje (P2R). Saat Sekarang sudah masuk ke dalam tahapan Cetak Suara,” ujarnya.
“Apabila Surat Ketua DPRK Aceh Tengah di tindaklanjuti oleh Pj. Bupati berpotensi melanggar independensi panitia pemilihan Reje sebagai mana di atur dalam Qanun Aceh No. 4 Tahun 2009 Tentang Tata Cara dan Pemberhentian Geuchik di Aceh dan Qanun Kabupaten Aceh Tengah No. 4 Tahun 2011 Tentang Pemerintahan Kampung,” tegas Safriansyah.
[Ril]