In Memoriam Dr. Almisry, MA : 34 Tahun Senyum Tulus Sang Jihadis

oleh

Oleh : Win Ruhdi Bathin*

34 Tahun Senyum Tulus Sang Jihadis. Senyumnya selalu tulus dan khas. Bahkan senyumnya mewarnai semua foto duka lara, belasungkawa…. Saat kepergiannya, hampir di semua status jejaring sosial warga Aceh Tengah.

Aceh Tengah berduka, seorang tokoh pendidikan Dataran Tinggi Gayo, Dr. Almisry, MA Bin Karimuddin, wafat, Sabtu 8 Juli 2023.
Beliau dijuluki Tokoh Jihad Pendidikan Aceh Tengah.

Sejak 1 November 1989 sudah mengabdi di STAI UGP yang kemudian menjadi IAIN Takengon. 34 tahun Pengabdian.

Dilahirkan di Kenawat Lut, 18 Oktober 1965. Kenawat adalah Kampung di sisi Selatan Danau. Dikenal dengan julukan Kampung Dawat Ilang.
Yang artinya Kampung Tinta Merah. Dari Kampung ini banyak pemberontak ternama berasal. Sebut salah seorang, sang Kharismatik Teungku Ilyas Leube.

Selain disebut Kampung Pemberontak, Kenawat juga adalah basis militan Partai Persatuan Pembangunan (P3). Partainya Ulama, di era Soeharto.

Jika di Aceh Tengah, era Orde Baru, Golkar bisa menang. Tapi tidak di Kenawat. Oleh sebab itu, Kampung ini diberi Tinta Merah dan pembangunan disana, dianaktirikan.

Dulu, jika banyak orang se-kampung Almisry memilih naik ke gunung, istilahnya Pake Bur, atau pemberontak. Almisry memilih jalan lain.
Dari awal karirnya, beliau sudah menjadi guru di MTsn Boom. Lalu menjadi anggota DPRK dari PPPP, bersama almarhum M. Din.AW. Ketua DPRK kala itu.

Sejak di DPRK, beliau sudah aktip di STAI Gajah Putig. Berhenti dari DPRK, Almisry mengabdikan dirinya di STAI, hingga akhir hayatnya.

Saya mengenalnya sejak beliau di DPRK. Lelaki berkulit hitam, berpostur sedang yang selalu mencukur kumisnya. Dengan senyum khasnya yang akan selalu dikenang.

Menurutku, senyum khas itu adalah senyum khas dari hati yang ikhlas. Lelaki pejuang pendidikan yang tak kenal lelah.
Meski didera sakit gula, Almisry tak pernah mengeluhkan sakitnya. Aktifitasnya tak pernah berkurang.

Menjadi petani kopi, mengelola keramba, guru, khatib, penceramah dan mengurus organisasi.
Beliau layak disebut Pejuang Jihadis Pendidikan Aceh Tengah, khususnya STAI Gajah Putih yang dulu swasta hingga jadi IAIN Gajah Putih. 34 tahun tak henti untuk Pendidikan generasi penerus Gayo di Negeri Malem Dewa.

*Warga Aceh Tengah

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.