T Mirzuan Batal Temui Massa, Mampat Minta Pj Bupati Dicopot : Ini 7 Alasannya

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Salah seorang juru bicara massa yang menamakan diri Masyarakat Peduli Aceh Tengah (Mampat), Said Muslim menyayangkan sikap Pj Bupati, T Mirzuan yang batal menemui mereka saat aksi di DPRK Aceh Tengah, Senin 26 Juni 2023.

Said menilai, pihaknya sebagai parlemen jalanan datang ke gedung DPRK Aceh Tengah, untuk berbicara langsung dengan T Mirzuan, guna menanyakan keseriusannya memimpin daerah.

“Sangat disayangkan, Pj Bupati batal menemui kami disini, dan kami menilai T Mirzuan pengecut,” katanya.

Ia juga mengatakan, setelah melihat perkembangan situasi daerah, T Mirzuan juga tidak cakap memimpin daerah.

“Dan kami meminta, DPRK segera mengeluarkan rekomendasi untuk mengganti T Mirzuan dar Pj Bupati Aceh Tengah,” kata Said Muslim.

Juru bicara Mampat lainnya, Alfata mengatakan, ada tujuh point yang menjadikan T Mirzuan tidak layak menjadi seorang Pj Bupatu.

“Pertama, peringatan hari lahir Pancasila diperingati 1 Juni, dan diperingati diseluruh Indonesia, hanya di Aceh Tengah diperingati 5 Juni,” tegasnya.

Kedua, tugas Pj Bupati itu, kata Alfata menyukseskan Pemilu beserta tahapan-tahapannya. “Tetapi di Aceh Tengah, belum pernah sekalipun dibahas dengan Pemkab Aceh Tengah. Saya sudah koordinasi ke KIP, dan mereka mengatakan begitu,” katanya.

Ketiga, Pj sering tidak berada di Aceh Tengah. “Saya sangat yakin, lebih dari 50 persen Pj tidak ada di tempat dan selalu keluar daerah. Bagaimana dia menyesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. Ini catatan penting,” ujarnya.

Keempat, tidak ada penyelesaian konkrit terhadap permasalah di Aceh Tengah. “Tenaga honorer, tenaga kontrak, sampah dan lainnya, tidak ada satupun yang mampu diselesaikan,” katanya.

Point kelima, kata Alfata lagi, ada dugaan munculnya paket kegiatan yang dikelola oleh instansi vertikal. “Jangan-jangan ada yang menjual nama, instansinya tidak tau, tapi oknumnya yang bermain. Ini sangat kita sayangkan,” sebutnya.

Point keenam, T Mirzuan di nilai sebagai tim sukses dari partai politik. Karena Alfata menilai, saat keluar daerah T Mirzuan mendampingi calon legislatif tertentu.

“Saya punya buktu visualnya,” ungkap Alfata.

Ketujuh, hari iniĀ  di Karang Ampar, kata Alfata, masyarakat merasakan bau busuk yang sangat menyengat akibat kematian seekor gajah.

“Camat Ketol, meminta dukungan alat berat ke Dinas PU, dan sampai saat ini tidak sampai. Dan bangkai Gajah masih dibiarkan begitu saja,” ucapnya.

“Melihat ketujuh point itu, sangat tidak layak T Mirzuan memimpin Aceh Tengah. Dan kami meminta, DPRK segera mengeluarkan rekomendasinya,” tandas Alfata.

Lain itu, Koordinator aksi, Zuhrupan Daman, menegaskan, jika tidak ada solusi konkrit dari permasalahan ini, pihaknya akan hadir kembali ke DPRK melakukan aksi yang lebih besar.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.