TAKENGON-LintasGAYO.co: Kematian adalah sesuatu yang pasti, ia tidak mengenal tua atau muda siapun dapat dijemput lebih dulu tanpa mengenal tempat dan waktu.
Demikian dikatakan ulama yang berdomisili di Sabang, Tgk. H. Baharuddin saat memberi tausiah pada acara nenggari (tiga hari), Senin 23 Januari 2023 atas wafatnya ibunda dari seniman Gayo Yus Uluh Guel alm Khalifah binti M. Arief.
Lebih lanjut Tgk. H. Baharuddin menjelaskan bekal terbaik untuk menghadap sang maha kuasa adalah ibadah shalat.
“Ibadah dana mal terbaik ketika seorang hamba meninggal dunia adalah shalat, justru karena itu mari kita mengecek kembali bacaan-bacaan kita dalam shalat. Bukan tidak mungkin ketika kita salah membaca huruf dan harkat ayat akan juga merubah makna dan arti. Dari itu mari kita perbaharui bacaan kita, sama seperti kita check up kesehatan kita,” katanya.
Sebagaimana diketahui ibunda Yusrizal Uluh Guel alm Khalifah binti M. Arief meninggal dunia pada Sabtu 21 Januari 2023 di pendere Saril dalam usia 80 tahun. Dalam tiga hari pasca kewapatannya ratusan masyarakat dari berbagai kalangan menghadiri takziah dan doa bersama.
Dalam acara yang juga disebut neggari ini Tgk. H. Baharuddin yang juga mantan pengurus Lembaga Kasidah Indonesia (Laski) dan adik almarhumah dalam tausiahnya menyampaikan pentingnya menjalin silaturrahmi antar manusia (hablumminannas) sebagai bentuk amal dan ladang berbuat baik.
Karena menurut Tgk. H Baharuddin jika seorang hamba berbuat baik maka pahala akan mengalir dari berbagai jalan dan amal yang telah kita perbuat, selain dari doa anak amal saleh.
Sebagai pengingat lanjutnya, mari perbaharui ibadah kita, perbaharui bacaannya, perbaharui amalan dan teruslah berbuat baik antar sesama tanpa pamrih.
[AR]