Oleh : Dr. Jamhuri Ungel, MA*
Masalah pendidikan tidak akan pernah selesai dibicarakan sepanjang sejarah kehidupan manusia, karena ada beberapa ungkapan untuk hal itu. Di dalam budaya agama disebutkan “tuntutlah ilmu mulai dari ayunan sampai liang Lahat”, artinya belajarlah semenjak lahir kedunia sampai nanti dimasukkan kedalam kubur”.
Di dalam budaya barat mereka menyebutnya dengan “long life education” artinya belajar sepanjang masih ada umur. Ini sebagai bukti bahwa belajar atau mencari ilmu tidak pernah tamat.
Ungkapan lain menyebutkan “tuntutlah ilmu walaupun ke negeri Cina”, ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu tidak dibatasi oleh budaya kapan dan dimana kita berada, tetapi kita diajarkan untuk mengetahui semua budaya yang pastinya tidak ada yang sama, baik perbedaan itu disebabkan karena masa atau juga perbedaan itu disebabkan karena perbedaan tempat.
Untuk ini kita dituntut untuk mengenal perkembangan peradaban manusia sejak berjuta tahun lalu sampai masa berakhirnya kehidupan manusia
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa manusia dalam kajian inidividu kehidupannya sangat terbatas hingga bisa dihitung dengan waktu dan angka yang terbatas, yakni tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit dan detik.
Tetapi bila memahami manusia secara keseluruhan dalam masa bentangan sejarah maka manusia itu tidak akan pernah punah sebagaimana makhluq yang lain. Itu juga yang menyebabkan bahwa kajian terhadap manusia tidak akan pernah selesai dan kajian manusia terhadap alam juga tidak akan pernah berakhir.
Kehidupan manusia dalam artian individu yang sangat terbatas yang bisa kita batasi dalam makna generasi, membuat kita dapat mengukur kualitas masing-masing ndividu dan generasi.
Para ahli dalam bidangnya bisa mengukur kualitas satu generasi lebih baik atau lebih rendah dari generasi sebelumnya baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan seterusnya. Kita ambil satu contoh sebagaimana tema dalam tulisan ini yakni dalam bidang pendidikan.
Semua negara di dunia selalu membincangkan tentang rendahnya kualitas pendidikan walaupun itu negara maju, bagi negara berkembang atau bagi negara yang mulai bangkit mengukur kualitas pendidikan di negara maju sangat pesat, bagi negara sendiri selalu mengatakan kalau kualitas pendidikan mereka perlu perbaikan atau mencari apa yang menyebabkan kualitas pendidikan mereka tidak maju.
Terlebih lagi bagi mereka yang beranjak maju, mereka sangat menekankan kualitas pendidikan dijadikan tolak ukur kemajuan mereka, bila pendidikan tidak maju maka dapat dipastikan suatu negara tidak pernah maju.
Banyak penyebab yang dijadikan sebagai alasan kenapa pendidikan lebih lama maju dibanding bidang yang lain seperti teknologi, perekonomian, transportasi dan lain-lain. Diantaranya disebabkan oleh ;
1. Sedikitnya dana yang disediakan Pemerintah untuk bidang pendidikan.
2. Sedikitnya kecondongan generasi muda potensial untuk memilih lembaga pendidikan sebagai tempat mencari ilmu
Sedikitnya dana yang disiapkan Pemerintah untuk bidang pendidikan membuat kualitas pendidikan sangat rendah, banyak guru-guru atau tenaga pendidik yang seharusnya mengikuti pendidikan lebih lanjut atau juga pelatihan disebabkan karena kurangnya data pendidikan dan pelatihan tersebut tidak bisa dilakukan.
Sedikitnya dana yang dialokasikan membuat sarana dan prasarana yang dibutuhkan tidak dapat diperbaiki atau yang seharusnya diadakan sarana yang baru, namun karena keadaan keuangan yang tidak memadai maka tidak diadakan, sedangkan pengadaan barang-barang tersebut sangat dibutuhkan oleh lembaga pendidikan.
Karena sedidikirnya dana untuk pendidikan sehingga para alumni SLTA tidak berminat melanjutkan pendidikan ke lembaga pendidikan keguruan, sehingga pada akhirnya yang melanjutkan pendidikan kelembaga keguruan hanyalah mereka yang mempunyai kemampuan atau prestasi yang rendah, sedangkan mereka yang mempunyai prestasi yang tinggi lebih banyak melanjutkan ke lembaga non pendidikan.
Karena mencari uang dilembaga non pendidikan lebih mudah dan lebih banyak.
Inilah diantara penyebab rendahnya mutu pendidikan disetiap daerah dan setiap jenjang pendidikan. []
