Sujud Syukur, Selebrasi Kemenangan PORA Tim Hambo

oleh

Catatan Kha A Zaghlul*

Penyelenggaraan Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIV di Kabupaten Pidie menjadi momen paling spektakuler bagi tim arung jeram Kabupaten Aceh Tengah.

Wajar, dari 8 medali emas kategori Sprint, Head to Head, Slalom dan Down River Race yang diperebutkan, 4 putra dan 4 putri berhasil disapu habis oleh tim Badak Peusangan yang berjuluk tim Hambo binaan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Aceh Tengah.

Dan kepala bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar FAJI, Irfan Bakhtiar menyampaikan apresiasinya saat menutup even yang di helat di Wahana Lestari Dusun Pantee Luah Kecamatan Mane tersebut, 20 Desember 2022.

“Kalau di level Kejurnas 2022 Jawa Barat yang menyapu bersih panggung juara, kini di Aceh ada tim Takengon. Ini semua karena latihan, latihan dan latihan,” ungkapnya disambut riuh tepuk tangan.

Dia berharap, tim yang terbentuk sejak 2015 ini terus mengevaluasi diri dan membawa harum Aceh di ajang PON 2024 dimana Aceh sebagai tuan rumah sekaligus sebagai ajang pertama kali cabor arung jeram dipertandingkan di even 4 tahunan ini.

Catatan panjang dengan segala lika-likunya tentu tidak terlepas hingga mencapai puncak keemasan di level Aceh. Tak terkecuali proses rekrutmen atlet. Tak hanya kemampuan pisik dan teknis. Tauhid dan akhlak menjadi menu utama dalam proses penggemblengan.

Ada beberapa momen yang sebenarnya biasa namun “seperti” sudah tak lazim terjadi di era kekinian.

Tim dengan official Muzakir cs dan pelatih Winara yang kerap meneriakkan Badak Peusangan… Hambo…! ini kerap terlihat melakukan sujud syukur, bersalaman, saling berpelukan berurai air mata.

Tidak terlihat selebrasi teriak-teriak ataupun jingkrak jangkrik seperti lazimnya beroleh kemenangan dalam pertandingan olahraga.

Kenapa bisa seperti itu? Pastinya karena mereka menyadari lawan tanding yang dikalahkan adalah teman-teman sendiri yang terkadang latihan bersama-bersama. Intinya menjaga perasaan orang lain serta berusaha selalu rendah hati.

Saat pertandingan, suasana ekspresi penonton juga berubah-ubah saat tim Hambo unjuk skill, kecepatan dan kekuatan. Terkadang senyap seperti saat pertandingan Slalom. Penonton bungkam hingga sejumlah gawang dilintasi dengan sempurna. Lalu disusul teriakan-teriakan penyemangat yang sudah standar.

Namun ada yang berbeda, tim ini justru diteriaki secara kompak oleh penonton yang sebagian besar adalah warga setempat dengan yel-yel Pante Luah yang tak lain adalah nama dusun lokasi pertandingan.

Kenapa? Ternyata karena sudah dianggap warga kampung tersebut. Alasannya, menurut warga tim atlet asal dataran tinggi Gayo ini pandai membawa diri, ramah, berlaku sopan santun walau kebanyakan tidak faham bahasa Aceh serta rajin beribadah di Mushala. Terutama shalat Subuh dan Maghrib berjamaah.

Watee awak droe neh tingai disinoe, Gampong kamoe lagee Kana pasantren. Meunan jitamong watee seumayang, sang-sang aneuk miet dijak meuiring u meunasah.

Demikian diungkapkan salah seorang warga yang maknanya “Sejak kalian hadir disini, di kampung kami layaknya ada Pesantren, saat waktu shalat tiba para santri berjalan beriringan ke mushalla”.

Isak tangis tak terbendung saat waktunya berpisah dengan keluarga Pak Sofyan tempat tim ini cost lebih dari 10 hari. Terlebih saat pengalungan 1 medali emas untuk si Ibu dan Life Jacket untuk si Bapak sebagai kenang-kenangan. Keduanya mungkin tidak menyangka mendapat penghargaan dari para atlet.

Demikian cerita biasa ini, setidaknya untuk pengingat dan penjalin silaturrahmi bagi yang terlibat di ajang ini.

Terima kasih para wasit dan panitia, pengelola Wahana Lestari serta masyarakat Pantee Luah. Mohon dimaafkan jika ada yang tidak berkenan.

Tetaplah rendah hati anak-anak kami Irham Rahmadi, Mulyadi, Mawardi, Marwan, Anasri Mulya, Mustajir, Muhammad Haikal, Misriadi, Johari Rahayu, Sri Rahayu, Dian Saleha, Rika Piana, Mawaddah, Rika Putriana dan Arini Maysarah.

Semoga kalian dan kita semua dimudahkan Allah SWT untuk status tim official, pelatih dan atlit Pelatda Aceh menuju kemenangan di PON 2024.

Mari terus berbuat memudahkan generasi untuk kawan-kawan pengurus FAJI Aceh Tengah. Serta terimakasih untuk apresiasi Kalak BPBD Aceh Tengah Andalika dan yang paling luar biasa support sarana prasarana dari Koperasi Wisata Alam Gayo, semoga makin jaya.

Barakallah. []

*Ketua FAJI Aceh Tengah

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.