Oleh : Teuku Fadli*
Tak Layak bagi kita tak memberi ulasan buat Argentina.
Turun laga dengan banyak perubahan yang saya juga masih tak begitu mengenal mereka.
Ya mungkin saja pengamatan saya tentang materi tim Argentina tidak cukup. Tapi 5 perubahan itu bukan rotasi biasa. Itu perombakan tim.
Mungkin pelatih menyorot mentalitas pemain yang tampil melawan Arab.
Pertandingan Argentina vs Mexico seperti seharusnya kita duga bersama dua tim Amerika Latin (Meski Mexico ada di zona Concacaf, tapi mereka tak asing) bertemu di lapangan tak pernah mudah bagi keduanya.
Tampil ngotot, baik Argentina maupun Mexico, tampil dengan semangat juang tinggi dan ngotot sekali.
Permainan juga berlangsung dengan intensitas yang tinggi. Seharusnya ini pertandingan yang bagus untuk ditonton.
Mexico tidak lemah di depan Argentina, mereka juga melancarkan serangan-serangan.
Pertahanan Mexico pun cukup kuat tangguh dan penuh konsentrasi. Tapi, apa lacur, ketika pertandingan seru berimbang ini disajikan dan tampaknya akan berakhir seri.
Si Penyihir pun melakukan keajaibannya. Messi, malam ini dia bermain di posisi striker dalam formasi dua penyerang sejajar.
Tapi….Dia lebih banyak beroperasi di antara lini tengah dan lini depan.
Martinez akhirnya masih jadi striker tunggal.
Messi tadi malam tidak sibuk mengcover terlalu banyak peran.
Ini yang saya bilang waktu melawan Arab Saudi, Messi jangan terlalu banyak kali “raond-raond” mengambil posisi-posisi pemain lain, seolah semua sudut lapangan harus dia pijak.
Aksi seperti itu, terlihat hebat tapi tak akan banyak guna buat tim. Di Maria dan Martinez menjadi magnet bagi pemain belakang Mexico.
Ini untuk memberi messi ruang bagi Messi untuk bermain di posisi yang “menurut saya paling ideal” bagi Seorang MESSI.
Messi akan mengerikan, menakutkan dan menyeramkan jika bermain di sisi kanan dalam. Lebih tinggi dari gelandang dan lebih rendah dari striker.
Bukan second striker.
Bukan penyerang lubang.
Cuma berada diantara penyerang dan gelandang.
Serangan-serangan Argentina terus menerus disemangati oleh Di Maria.
Di babak pertama, Messi tak begitu spektakuler karena pemain belakang Mexico belum terpengaruh dengan aksi-aksi Di Maria dan Martinez.
Di babak kedua ketika pemain belakang Mexico mulai ragu dengan Messi dan mereka mulai menganggap tak akan datang aksi kelas dewa dari Messi dan lebih baik menambah fokus ke Di Maria.
Lalu…Sang Penyihir melakukan keajaibannya.
Menit 50 ke atas Messi mulai menghidupkan mode manusia Super Saiya.
Lalu, yah apa mau dikata
Dijaga atau tidak dijaga ketat di posisi terbaiknya dan ada Di Maria dan Martinez yang perlu diwaspadai pemain belakang
BOOM Messi mencatatkan namanya di papan skor dan mengilhami gol lainnya.
Begitulah…
Messi tetaplah Messi
Jika dia tak banyak sekali yanh harus dikerjakan dan punya teman yang membuat pengalihan.
Dia akan berubah menjadi Penyihir di dalam Lapangan
Jadi buat pelatih Argentina, sudahlah, jangan lagi menugaskan Messi ke sayap kiri, sayap kanan, striker..
Gelandang serang
Gelandang jangkar
Penyepak pojok
Harus cetak gol
Harus assist.
Beri saja dia peran terbaik untuk kemampuannya.
“Bermain diantara lini serang dan lini tengah di sebelah kanan dalam”
Lalu lihatlah dia membuat keajaiban
Messi memang pemain yg berbeda
Bersama Ronaldo
Tak ada pemain masa kini lain yg berada di dekat dekat mereka kemampuannya
Tangoku masih punya peluang
Walaupun untuk juara agak kurang, tapi untuk membuat cerita bagus di Piala Dunia kali ini saya rasa masih bisa. []