Oleh : Win Wan Nur*
Setelah penampilan mengecewakan dari tuan rumah Qatar, tim Asia lainnya, Iran, tampil gagah berani melawan Inggris meski hasil akhir mengecewakan tapi penampilan Iran cukup membanggakan. Iran harus kalah dengan banyak gol setelah penjaga gawang utama mereka cedera.
Tapi setelah itu, dua tim Asia lain yang tampil di Piala Dunia kali ini seolah mengumumkan kepada seluruh dunia, INI RUMAH KAMI, tunjukkan rasa hormat.
Diawali dari kejutan besar yang dibuat oleh Arab Saudi yang menggulung Argentina yang dikapteni satu-satunya manusia yang memiliki enam Ballon d’Or, Lionel Messi.
Kemenangan Saudi membuat dunia maya meledak dengan berbagai meme lucu, salah satu yang paling lucu adalah orang Arab yang memasak kambing guling, makanan kesukaan orang Arab, menyindir Messi yang kerap disebut sebagai Greatest Of All Time yang disingkat G.O.A.T yang secara harfiah berarti kambing.
Setelah gempa besar yang dibuat Saudi, Jepang, jagoan lain dari Asia tampil. Seperti Saudi, lawan dari negara yang dulu dalam propaganda di zaman perang dunia kedua menyebut diri sebagai Cahaya Asia ini bukan main-main. Juara empat kali, Jerman.
Sebelumnya, tim asia lain, wakil dari AFF, Australia, menghadapi juara bertahan Prancis dan sempat unggul dulu 1 – 0, tapi sayangnya negara tetangga kita ini tak mampu mempertahankan keunggulannya dan harus rela gawangnya dibombardir empat gol.
Jepang, hadir dengan harapan mengembalikan marwah asia.
Meski sama-sama dari Asia, sebenarnya banyak orang termasuk saya pribadi lebih optimis dengan Jepang, karena tim ini punya track record yang bagus dan selalu tampil penuh percaya diri tanpa rasa minder melawan tim-tim eropa.
Di Piala Dunia Rusia 2018, Jepang mampu lolos ke babak 16 besar, bahkan di 16 besar sempat unggul 2 – 0 sampai 20 menit akhir pertandingan, melawan Belgia, yang di 8 besar mengalahkan Brazil sebelum di semifinal kalah melawan Prancis yang kemudian bablas menjadi juara dunia.
Melawan Jerman, Jepang tampil sangat baik. Susunan pemain yang diturunkan pelatih Hajime Moriyasu, cukup mengagetkan. Nama-nama terkenal seperti Takumi Minamino, striker Monaco yang pernah membela Liverpool bahkan Takehiro Tomiyasu, bek tangguh yang menjadi kunci kesuksesan Arsenal berada di puncak klasemen liga Inggris musim ini, tak terlihat di daftar starter.
Malah Yuto Nagatomo, mantan pemain Inter Milan yang saat ini bermain di klub yang sama dengan pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan, klub divisi II, Tokyo Verdy, yang diturunkan mengawal sisi pertahanan Jepang.
Pertandingan baru berlangsung 8 menit lebih sedikit, jaring gawang Jerman sudah bergetar, hasil dari serangan balik cepat Jepang yang dieksekusi oleh pemain Glasgow Celtic, Daizen Maeda. Sayangnya, gol Jepang terpaksa dianulir karena striker plontos kelahiran 1997 ini sudah terlebih dahulu terperangkap off side.
Setelah kejadian itu, Jerman seperti tersengat dan mulai memainkan ball possession sehingga Jepang kesulitan bergerak. Joshua Kimmich dan Ilkay Gundongan, berkali-kali meneror gawang Jepang, tapi barisan pertahanan Jepang tampil disiplin dan penjaga gawang bermain sangat baik.
Sampai kemudian, seperti Saudi vs Argentina, di babak pertama ini, Jepang juga terkena hukuman pinalti.
Wasit menghadiahkan pinalti untuk Jerman, setelah pada menit ke 33, kiper Jepang, Shuichi Gonda melanggar David Raum di kotak penalti, meski sekilas terlihat kalau David Raum sudah dalam posisi off side ketika menerima bola. Tapi wasit Ivan Barton asal El Savador, merasa tidak perlu melihat VAR dan langsung memutuskan Pinalti, yang dieksekusi dengan sempurna oleh Ilkay Gundongan.
1 – 0 untuk Jerman.
Tertinggal 0 -1, Jepang keluar menyerang, tapi sampai berakhirnya babak pertama, skor tidak berubah.
Babak kedua, pelatih Jepang melaklukan beberapa perubahan, salah satunya mengganti Takefuso Kubo dengan Bek Arsenal, Takehiro Tomiyasu. Pergantian yang terbilang aneh, karena Jepang yang dalam posisi tertinggal, malah mengeluarkan penyerang dan memasukkan bek.
Tapi kemudian, penyerang-penyerang baru, Daizen Maeda keluar dan memasukkan Takuma Asano yang bermain di klub Jerman VfL Bochum. Yuto Nagatomo juga keluar dan Ritsu Doan masuk. Belum puas dengan dua penyerang baru, akhirnya Takumi Minamino juga dimasukkan.
Hasilnya luar biasa, menit ke 75, Ritsu Doan berhasil mencetak gol penyama kedudukan memanfaatkan bola muntah tepisan Manuel Neuer, Jepang 1 – 1 Jerman.
Hasil seri, tak membuat Jepang puas, Jepang terus mengurung pertahanan Jerman, komentator pertandingan sampai mengungkit pertandingan Saudi melawan Argentina, akankah ini terulang.
Dan hasilnya benar-benar terulang. Pada menit ke-84, bek tengah Jepang, Ko Itakura mengirim umpan terukur dari garis belakang yang dengan ngotot dikejar oleh Takuma Asano yang sudah beberapa kali melepaskan tendangan tapi gagal menghasilkan gol. Hasilnya, penyerang Bochum ini lolos dari jebakan offside dan dengan tenang membobol gawang Neuer dari sudut sempit. Asano menendang bola ke bagian atas gawang yang tak mampu ditahan oleh Neuer dan skor pun berubah 2-1 untuk keunggulan squad Dragon Ball.
Pasca terciptanya gol, pertandingan semakin seru, Jerman keluar menyerang, tapi Jepang juga bertahan dengan sangat disiplin, kiper Gonda tampil fantastis, memnentahkan semua serangan Jerman. Sambil sesekali menyengat, mengancam gawang Neuer.
Akhirnya, dengan tambahan waktu 7 menit yang baru selesai setelah 9 menit tambahan waktu, keunggulan Jepang tidak berubah.
Negeri Matahari Terbit inipun, sukses mengulang pencapaian Shin Tae Yong di Piala Dunia 2018, mengalahkan Jerman.
Dengan kemenangan ini, Asia kembali menunjukkan marwahnya, seolah berkata kepada seluruh dunia, jangan pandang kami sebelah mata.
Sekarang, kita masih menunggu, satu lagi tim asia yang akan bertanding, Korea Selatan, negeri asal pelatih tim nasional kita. []