Brazil Kembali Dilanda Hujan Es, Harga Kopi Gayo Turun : Ini Penyebabnya

oleh
Armiyadi saat menjelaskan sistem tanam pagar ke petani yang berkunjung ke kebun kopi miliknya. (Ist)

TAKENGON-LintasGAYO.co : Dataran Brazil kembali dilanda hujan es, hingga berpengaruh pada produksi kopi arabika di negeri Samba tersebut.

Di Gayo, saat ini kopi tengah musim panen, akan tetapi harga kopi Arabika Gayo malah turun. Padahal, di masa normal, saat kopi Brazil dilanda bencana alam, maka harga kopi Gayo akan melambung tinggi.

Kenapa demikian? LintasGAYO.co, mencoba mengulik informasi dari salah seorang pelaku kopi Gayo, Armiyadi beberapa waktu lalu.

Armiyadi, yang terus memantau gejolak ekonomi dunia sekarang ini mengatakan, saat ini harga kopi tak bisa diprediksi. Hal itu, lantaran ekonomi dunia terutama Eropa dan Amerika sedang tidak baik-baik saja.

“Sebagaimana kita tahu, Eropa dan Amerika saat ini mengalami krisis dan resesi. Ini sangat berpengaruh,” kata Owner Asa Kupi ini.

Dikatakan, memang benar saat ini produksi kopi di Brazil masih minus menyusul hujan es kembali turun.

“Awal tahun lalu, produksi kopi Brazil minus 30 persen, dan perlahan mereka mampu memangkasnya menjadi 15 hingga 20 persen kehilangan estimasi panennya,” terang Armiyadi.

Kata Armiyadi lagi, produksi kopi dunia sangat berpengaruh dari kopi Brazil dari jumlah kuantitasnya. Dan hari ini juga, dunia masih mengalami defisit kopi.

“Nah, jika melihat itu. Harusnya kan harga kopi Gayo tidak turun. Memang benar, jika kondisi ekonomi dunia tidak lesu seperti saat ini. Harusnya, kopi Gayo hari ini masih menyentuh angka 150 ribu perkaleng gelondong,” terangnya.

Namun, kondisi saat ini berbeda. Ekonomi dunia yang lagi lesu, akibat krisis dan resesi di Eropa dan Amerika, defisit kopi dunia yang kini terjadi tidak berpengaruh.

“Karena apa? Karena memang permintaannya juga menurun alias tidak banyak. Jadi daya beli ini yang menjadikan kopi tidak lagi defisit,” kata Armiyadi.

Ia juga tidak bisa mengukur sejauh mana dalamnya resesi dan krisis yang menimpa dunia saat ini. “Tahun depan kita juga tidak bisa prediksi,” sebutnya.

Armiyadi menyarankan, petani kopi di Gayo hari ini harus dengan perencanaan matang menggunakan uang dari hasil panennya.

“Caranya ya, kita menggunakan uang dengan hal-hal yang bermanfaat saja. Karena ke depan kita juga tidak tahu, apakah permintaan terhadap kopi di seluruh dunia naik, atau malah turun,” tandas Armiyadi.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.