Oleh : Fathan Muhammad Taufiq*
Tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Aceh pada bulan Oktober dan berlanjut sampai bulan November 2022 ini sebenarnya merupakan fenomena iklim biasa yang terjadi setiap tahun.
Namun curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi tahun ini, tergolong cukup ekstrim sehingga berdampak terjadinya bencana banjir seperti di Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Selatan, Aceh Tenggara dan daerah lainnya.
Begitu juga dengan bencana tanah longsor yang juga merupakan dampak dari tingginya curah hujan, ditambah lagi dengan menurunnya daya dukung lahan akibat kerusakan ekosistem hutan yang semakin parah.
Pengalaman saya mencatat dan mengamati curah hujan di wilayah kabupaten Aceh Tengah selama 10 tahun (dari tahun 2009 sampai 2018) menunjukkan bahwa puncak curah hujan selalu terjadi pada tiga bulan terakhir (Oktober, November dan Desember) setiap tahunnya.
Pada bulan-bulan ini, biasanya intensitas curah hujan lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, bahkan cenderung ekstrim.
Sebenarnya jika apa yang saya catat selama ini, kemudian saya informasikan kepada publik dalam bentuk tulisan/artikel di media, kemudian juga menjadi catatan bagi pihak-pihak terkait, mungkin beberapa kejadian sebagai dampak curah hujan tinggi ini bisa diminimalisir dengan berbagai langkah mitigasi dan antisipasi.
Demikian juga prakiraan cuaca dan peringatan dini (early warning) yang dikeluarkan oleh BMKG setiap hari, mestinya bisa menjadi perhatian semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan.
Terlepas dari sikap abai sebagian besar terhadap informasi iklim dan cuca, terutama pada saat terjadi cuaca ekstrim seperti yang terjadi saat ini, mungkin sedikit analisa yang didukung oleh data pengamatan BMKG ini, bisa menjadi gambaran mengapa terjadi kondisi cuaca yang cepat berubah-ubah dan cenderung ekstrim belakangan ini.
Berdasarkan hasil pantauan Satelit Himawari BMKG, cuaca ekstrim yang sering terjadi belakangan ini di wilayah Aceh, termasuk Aceh Tengah, ternyata sangat dipengaruhi oleh keberadaan Siklon Nalgea yang bergerak dari wilayah Laut Cina Selatan.
Siklon Nalgea yang meiliki kekuatan sampai 45 knots atau 80 km perjam dan tekanan udara 994 hecto Pascal (hPa) ini terus bergerak ke arah barat, sehingga mempengaruhi kondisi cuca di sebagian besar wilayah Sumatera, termasuk Aceh.
Pergerakan siklon Nalgea ini memicu terjadinya cuaca ektrim yang ditandai dengan tingginya curah hujan dengan durasi cukup lama, angin kencang dan badai yang menyertai hujan, gelombang laut tinggi, serta kondisi cuaca yang berubah-ubah dan sulit diprediksi.
Dengan keberadaan siklon Nalgea yang terus bergerak dengan kecepatan relatif tinggi kearah barat, BMKG memperdiksi selama bulan November 2022 ini, curah hujan akan terus mengguyur semua wilayah Aceh, bahkan bisa berlanjut sampai bulan Desember yang akan datang.
Yang kemudian mengkhawatirkan, prediiksi curah hujan dengan intensitas tinggi, justru akan terjadi di daerah hulu, yang tentu saja dampaknya juga akan dirasakan sampai ke daerah hilir atau wilayah pesisir, baik pesisir utara-timur maupun pesisir barat-selatan.
Bukan hanya itu, di daerah hulu sendiri, seperti wilayah dataran tinggi Gayo, tingginya intensitas curah hujan juga berpotensi terjadinya bencana seperti longsor dan banjir bandang, seperti yang sudah terjadi di beberapa titik lokasi di wilayah Kabupaten Aceh Tengah dua hari yang lalu.
Kondisi inilah yang semestinya menjadi perhatian semua pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan, sebagai bentuk antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Membaca dan menyimak informasi cuaca yang disajikan di berbagai media, merupakan salah satu bentuk kewaspadaan tersebut.
Sebagai pemerhati klimatologi, dalam sepekan ini saya juga selalu menshare informasi prakiraan cuaca di wilayah Kabupaten Aceh Tengah yang saya terima setiap hari dari BMKG, kemudian memuatnya di website pemerintah daerah, Update informasi cuaca harian ini, Insya Allah akan terus saya lakukan, sebagai upaya kecil saya untuk ikut berpartisipasi mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada menghadapi kondisi cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini.
Semoga informasi singkat ini bermanfaat, tetap waspada dan terus simak perkembangan informasi cuaca dan peringatan dini.
* Pemerhati iklim dan cuaca di Dataran Tinggi Gayo.