MFF: Kapolri Segera Berbenah atau Mundur

oleh

BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Persoalan yang datang silih berganti di tubuh Polri membuat tingkat kepercayaan di mata masyarakat semakin menurun terhadap kepolisian. Hal ini dinilai berbahaya jika tidak adanya perbaikan di internal Polri itu sendiri.

Bahkan, dalam tahun ini saja, sejumlah kasus kejahatan ikut menyeret sejumlah anggota Perwira Tinggi di Kepolisian. Seperti kasus Irjen Ferdy Sambo, konsorsium 303, penembakan gas air mata yang menewaskan ratusan orang di Stadion Kanjuruhan Malang yang ikut menggeser Irjen Nico Afinta dari Kapolda Jawa Timur.

Hingga yang teranyar ialah kasus Kapolda Jawa Timur Irjen Teddy Minahasa yang ditangkap terkait narkoba. Padahal, usia jabatannya di Polda Jatim baru hitungan hari.

Rentetan peristiwa itu menjadi perhatian publik yang berdampak pada citra kepolisian yang semakin menurun. Sehingga, diperlukan langkah penyegaran di tubuh Polri agar institusi tersebut bisa kembali ke jalur koridornya sebagai pengayom masyarakat.

Pendiri MFF Syndicate (Kelompok Kajian Polhukam dan Kebijakan Publik) Fauzan Febriansyah berpendapat, bahwa program presisi yang digembar-gembor kan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat ditunjuk jadi orang nomor satu di Polri dinilai jauh dari berhasil.

“Program Presisi itu ide yang sangat bagus tapi masih jauh dari berhasil, terbukti dengan rentetan peristiwa yang menjerat sejumlah Perwira Tinggi Polri,” kata Fauzan Febriansyah yang juga merupakan relawan Joko Widodo di Pilpres 2014-2019 dalam keterangannya, Jumat, 14 Oktober 2022.

Ia juga mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang berani membongkar persoalan di tubuh Polri dengan cara memanggil para perwira Polri untuk berkumpul di istana negara tanpa ada pengawalan dari ajudan hingga tidak diizinkan membawa tongkat komando dan handphone

“Coba lihat, elegan sekali cara Presiden Jokowi membenahi institusi Polri. Perwira Polisi yang dipanggil Presiden tanpa topi, tongkat komando, dan ajudan terlihat seperti orang-orang biasa yang ikut karnaval 17-an. Ikan busuk dimulai dari Kepalanya. Dalam istilah orang Aceh ini _”Poh Akai”_ yang dilakukan Presiden Jokowi kepada Kapolri dan jajaran”, terang Fauzan.

Menurut Fauzan, Polri harus melakukan pembenahan sesegera mungkin dan mengikuti arahan Presdien. Apalagi, Jokowi, kata dia begitu mengandalkan polisi hingga mempercayakan sejumlah posisi jabatan strategis kepada Polri.

Tapi yang terjadi justru sebaliknya, kata dia banyak kasus hingga menimbulkan kekecewaan publik. Sementara bagi Kapolri Listyo Sigit Prabowo, menurutnya sudah menunjukkan sejumlah perubahan dan membawa gagasan presisi, meskipun belum sempurna penerapannya bagi anggota Polri itu sendiri.

Ia berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit secepatnya bersih-bersih interbal atau kalau merasa tidak mampu sebaiknya mengundurkan diri sebagai pimpinan Polri yang harusnya bertanggung jawab atas kondisi dan perilaku anak buahnya yang mencoreng citra Polri di masyarakat.

“Maka dari itu kalau pak Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak mampu bersih-bersih internal sebaiknya legowo dan mengambil sikap mundur sebagai seorang ksatria yang bertanggung jawab atas kondisi anak buahnya. Hal ini jauh lebih terhormat dan dihargai publik. Ketimbang nanti dicopot oleh Presiden,” ucapnya.

[Ril]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.