Oleh : Buniyamin*
Pada masa orde baru, Partai Persatuan Pembangunan di Gayo Lues memiliki kekuatan yang diperhitungkan, walau pada saat itu masih kalah dengan Golongan Karya yang didominasi oleh kalangan elit dan birokrasi.
Partai yang berlambang ka’bah ini sampai sekarang masih memiliki pemilih ruh tradisional, kendati belum ada yang mampu mengangkat kekuatannya selama ini.
Pada Muscab ke-V Partai Persatuan Pembangunan Gayo Lues yang digelar 13 Maret 2022 silam menyimpan peluang dan harapan untuk kembali menuai suara terbanyak dalam Pemilihan Legislatif 2024 medatang.
Hal ini terungkap dari ambisi yang dilontarkan Ketua DPC PPP Gayo Lues, Ismail. Pimpinan partai yang tertua di Indonesia ini menargetkan akan mendudukan wakilnya dikorsi DPRK Gayo Lues sebanyak tujuh kursi dari 20 kursi yang diperebutkan.
Jika hal ini tercapat dapat dipastikan PPP Gayo Lues akan menjadi ketua di DPRK tersebut.
Semenjak Muscab PPP Gayo Lues ke-V digelar beberapa waktu lalu, para analis menganggap pagelaran untuk menentukan nakhodanya di partai tersebut dinilai hal yang biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan.
Apalagi sosok ketua terpilih bukan dari kalangan politisi, akademisi maupun dari golongan birokrat. Ketua terpilih adalah sosok dari elemen masyarakat yang biasa dan belum pernah berkecimpung didunia politik.
Yang perlu diamati dan membuat kekuatan partai politik lainnya mulai berhitung ketika diyakini di belakang kepengurusan terpilih berdiri seorang sosok pengusaha sukses yang menjadi pembicaraan para elit, bukan saja di Gayo Lues tetapi di Provinsi Aceh. Pengusaha itu disebut-sebut bernama Rabudin alias RB.
Dari berbagai sumber yang berhasil dihimpun, RB akan berusaha menoreh sejarah perpolitikan di Gayo Lues, kendati yang bersangkutan tidak masuk dalam jajaran kepengurusan PPP Gayo Lues.
RB akan coba menata dan menempatkan ambisi politiknya untuk meraih suara sebanyak-banyaknya dan ikut andil menempatkan orang-orangnya di legislatif Gayo Lues, dan pada 2024 akan mencoba mengrimkan wakilnya duduk di korsi DPRD Provinsi Aceh, setelah terakhir pernah diduduki oleh Ir. Saidi Hasan Porang.
Diyakini, politik bukanlah hitam putih. Politik mengadu ketangkasan menata managemen, strategi dan finansial, disamping mengandalkan ketokohan seseorang. Ketika finansial tercukupi, maka strategi dan ketokohan juga mampu mendongkraknya, ditambah kemampuan mengelola dan meyakinkan kembali pemilih tradisional sebagai lumbung suara nanti.
Dengan berdirinya seorang pengusaha dibelakang PPP Gayo Lues saat ini, akan mampukan partai tersebut menunjukan diri sebagai pemenang di pileg 2024 mendatang. Dipihak lain, apakah kehadiran PPP dengan darah baru ini akan menjadikan partai-partai lain berhitung dan mengambil langkah-langkah strategis untuk bersaing meraih korsi sebanyak-banyaknya nanti. Kita tunggu saja. []