Oleh : Takzir, S.Pd*
Berprofesi sebagai guru ada asyiknya ada pahitnya, pola-pola pemikiran seorang guru sangat dibutuhkan bagi siswa di sekolah, sebagian siswa menerima apa saja yang disampaikan oleh guru, ada juga siswa yang tidak puas dengan apa yang disampaikan guru, ini wajar karena sudah menjadi tuntutan terbukanya pola pikir siswa aktif dalam menyampaikan ide serta memperhatikan guru sewaktu berada di dalam kelas.
Perubahan dunia pendidikan terus berubah dari waktu ke waktu mengingat perkembangan teknologi saat ini.
Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini, jalur formal, pendidikan dasar dan pendidikan menegah.
Guru merupakan tolok ukur maju dan mundurnya kemajuan suatu bangsa. Semakin bagus dunia pendidikan semakin maju teknologi yang diciptakan, kita melihat zaman dahulu siswa belajar hanya didapat dari guru,buku yang terbatas, zaman modern saat ini banyak sumber ilmu yang didapat oleh siswa terutama dari guru, buku, media online dan pustaka online.
Kemajuan teknologi merubah segalanya baik dari segi cara guru menjelaskan materi kepada sisiwa, mengelola kelas, sampai bagaimana seorang guru menjadi panutan siswa digugu dan ditiru.
Bagaimana guru menjadi panutan sewaktu memberikan pelajaran saat mengajar apa yang harus dihindari, guru mengajar dalam kelas adalah:
a. Guru jangan merokok sewaktu memberikan pelajaran ( teacher don’t smoke while giving lessons)
Merokok tidak dilarang, ini sudah kebutuhan sebahagian kaum adam alangkah baiknya jangan melakukan di dalam kelas sewaktu memberikan materi kepada siswa, karena ini dapat mempengaruhi dan menambah selera ingin mencoba bagi siswa ( laki ) apalagi pada lingkungan sekolah.
b. Guru jangan asyik bermain Hand phone (teacher don’t play cell phone)
Hand phone sangatlah penting ,pada zaman dunia digital saat ini tanpa hand phone hidup ini belum sempurna, dibeberapa sekolah hand phone diizinkan sebahagian sekolah hand phone tidak diizinkan,kalau untuk guru hand phone wajib digunakan dalam hal mencari informasi pembelajaran, materi tambahan, bukan untuk lalai bermain WhatsApp, facebook, dan lain-lain, sehingga materi yang disampaikan tidak dapat dimengerti oleh siswa.
c. Guru jangan menitipkan buku lalu pergi (teacher don’t leave the book and leave)
Zaman sudah berubah, siswa sudah mulai belajar nikmatnya belajar agar betah di dalam ruangan untuk semangat dalam belajar, jangan sampai siswa dibiarkan belajar mandiri tanpa didampingi guru, seperti menitipkan buku untuk dipelajri siswa lalu guru tidak berada dalam kelas, ini dapat menimbulkan keributan, perkelahian antar teman, timbulnya niat bolos.
d. Guru jangan Mencatat buku sampai habis (teacher don’t write down the book until it runs out )
Ada beraneka ragam metode dalam menyampaikan materi kepada siswa, sewaktu guru memberikan materi siswa menilai dengan keadaan guru tersebut, dengan banyak metode yang digunakan guru semakin asyik untuk mengikuti pembelajaran, dan motode mencatat buku sampai habis ini akan membosankan bagi siswa dan bukan zamannya lagi mencatat terlalu banyak apalagi habis satu bab.
Hal tersebut tidak perlu dilakukan jangan berikan contoh yang tidak baik pada siswa ,ini sangat berpengaruh pada kualitas pendidikan, serta bepengaruh dengan daya serap anak didik,karena tugas guru dalam peroses pembelajaran tersebut meliputi guru sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola pembelajaran, demonstrator, pembimbing,motivator dan penilai (http://www.portal.sman1 madiun.sch.id)
Selain itu berdasarkan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 3 menyatakan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis secara bertanggung jawab.
*Penulis adalah guru SMA Negeri 1 Bukit





