Ibnu Hajar Lut Tawar : Harus Ada Yang Berani Bicara Seperti Buku Likes

oleh

REDELONG-LintasGayo.co : Apresiasi terhadap karya bukanlah menjadi ukuran seorang seniman untuk terus berkarya atau tidak, tetapi yang terpenting adalah kebenaran dan kesaksian sosial atas lingkungan masyarakat Gayo harus ada yang menyuarakan.

Demikian dikatakan mantan birokrat dan seniman gaek tanah Gayo Ibnu Hajar Lut Tawar Senin, 3 Januari 2021 dalam sebuah acara silaturrahmi di Bener Meriah.

Menurut Ibnu Hajar hilangnya sejumlah burung dari tanah Gayo adalah sebagai akibat dari perubahan lingkungan alam yang sudah mulai tidak bersahabat. Untuk itu harus ada yang berani bicara dan berani bersaksi.

“Perubahan ini sangat penting pengaruhnya terhadap lingkungan hidup hingga sejumlah burung-burung kehilangan ruang, termasuk diseputar Danau Lut Tawar. Hal ini bukan saja dalam lingkungan hidup, tetapi juga dalam kehidupan sosial budaya dan politik harus ada yang berani berbicara terutama melalui seni”, jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan melalaui karya seni seseorang dapat mengatakan apa yang terjadi di sekelilingnya dengan cara yang santun dan berbudaya, seperti kumpulan puisi-puisi berbahasa Gayo yang terangkum dalam buku Likes.

“Dalam kontek politik puisi yang berjudul ‘Lime Asu Tue i Tugu Simpang Lime Kute Takengen’ itu sangat bagus dan penuh tafsir, jadi orang dapat memaknainya dengan apa saja, karena itu adalah hak dan apresiasi mereka”.

Ditambahkan dalam waktu dekat Ibnu Hajar akan menerbitkan buku kumpulan puisi dalam Bahasa Gayo yang saat ini sedang dalam tahap persiapan, di dalamnya ada sebuah puisi yang berjudul ‘Kening Lintah’ dan ‘Mumilih Reje’ sebagai pembanding dari judul puisi ‘Lime Asu Tue i Tugu Simpang Lime Kute Takengen’, jelasnya

Diantara petikan isi syairnya berbunyi:

Tengah mujadi muni urum-urum merah jagong
Ike nge mujadi engkong mangan perah kindiri

“Buku berbahasa Gayo penting, selain sebagai media melestarikan bahasa juga sebagai bentuk warisan kita pada generasi yang akan datang. Jika tidak maka sesungguhnya kita sudah mati sebelum ajal,” jelas Ibnu Hajar.

[SP]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.