Takengon-LintasGayo.co : Desember Kopi Gayo 2021 di Kampung Paya Tumpi Baru, Rabu (15/12) disesaki apresiasi dari sejumlah seniman yang datang dari berbagai kota.
Ini sungguh sebuah kehormatan dan sekaligus sebagai promosi wisata berbasis budaya dan adat yang sangat menarik, kata Idrus Saputra Reje Kampung Paya Tumpi Baru sesaat setelah acara dibuka oleh Fikar W Eda dan pembacaan puisi oleh Idrus sendiri.
“Kami sungguh merasa tersanjung dan disuport sebagai desa wisata berbasis budaya dan adat. Ini sangat menarik dalam mempromosikan tanah Gayo sebagai kota tujuan wisata di Aceh dan Pulau Sumatera. Terimakasih kepada semuanya, kepada seniman-seniman yang datang dari berbagai kota ke Paya Tumpi Baru,” kata Reje Idrus.
Selain penampilan seni tari, seni etalasi dan seni teater garapan dari Teater Mata Banda Aceh tampil juga pembaca puisi cilik dan termuda dari tanah Gayo, Rayako Dekar King.
Pembaca puisi termuda ini tampil dengan ekpresi layaknya penyair umummya.
Dengan stelan celana jean hitam, baju kerawang Gayo lengkap dengan penutup kepala kerawang ia tampil percaya diri di hadapan pengunjung yang dipusatkan di Lapangan Olahraga Kampung Paya Tumpi Baru.
Tampil dengan membacakan dua puisi sekaligus yang di petik dari buku “Gergel, Lima Penyair Gayo Modern” terbitan terbaru Lembaga The Gayo Institute (TGI) Takengon.
Rayako Dekar King tampil diiringi dengan iringan musik Rangkaian Bunga Kopi yang dimainkan oleh Yoppi Smong asal Semelue berdomisili di Yogyakarta dan oleh seniman Yoyok Herness dari Kota Dewata Pulau Bali. Decak kagum penonton menyeruak ketika ia tampil membaca puisi dengan penuh ekpresi dan percaya diri.
“Ini sungguh hal yang unik dan menarik dari Desember Kopi. Selalu ada yang luar biasa, terutama dalam hal kepedulian dan regenerasi pembaca puisi di tanah Gayo,” kata Muhrain salah seorang penulis dan penyair dari kota Langsa Aceh Timur dan Hendry Chaniago dari kota Medan.
Rayako Dekar King tampil membacakan dua buah puisi, pertama berjudul “Ber, Ber, Ber” karya Vera Hastuti dan puisi berjudul “Bercermin Kepada Daun Kopi” karya Salman Yoga S.
[AR]