TAKENGON-LintasGAYO.co : Saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di acara latihan bersama pacuan kuda di lapangan M Hasan Gayo, Belang Bebangka, Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar menerima laporan Plt. Kadispora Aceh Tengah terkait dengan capaian atlet-atlet Aceh Tengah yang bertanding di Pra Pora III.
Dihadapan khalayak yang termasuk di antaranya Kapolres Aceh Tengah, Nurochman Nul Hakim dan para ketua pengcab berbagai cabang olahraga, Shabela menyatakan rasa bangganya atas capaian atlet-atlet Aceh Tengah di ajang olahraga multi event itu sejauh ini.
Ketika media ini menanyakan pandangan Shabela tentang pernyataan Plt Kadispora Aceh Tengah, yang sebelumnya menyatakan bahwa dana Pemkab Aceh Tengah, tidak dikeluarkan untuk membiayai atlit bayaran dari luar daerah, Shabela menyatakan kalau apa yang disampaikan oleh Plt. Kadispora memang sesuai dengan visinya sebagai bupati.
“Dulu, di masa saya muda, banyak atlit Aceh Tengah yang bertanding sampai ke PON mewakili Aceh, itu karena pemerintah percaya. Sementara sekarang, saya ingat dulu atlet balap sepeda dan karate dari daerah kita, terpaksa bertanding memperkuat provinsi lain karena tidak percaya pada kemampuan mereka,” cerita Shabela, Senin 25 Oktober 2021.
Shabela kemudian menyatakan kalau dirinya tidak habis pikir dengan orang yang mau mengeluarkan uang daerah yang diamanahkan untuk membangun daerahnya, untuk membeli atlet dari luar buat bertanding membawa nama daerahnya.
“Kebanggaan macam apa yang didapat dengan proses seperti ini?” tanyanya.
Lalu kata Shabela, konyolnya lagi, provinsi mengambil atlet sewaan ini untuk bertanding mewakili provinsi
“Kalau begitu caranya, buat apa ada pengurus cabang olahraga di tiap kabupaten. Untuk apa ada pembinaan, mubazir saja uang daerah dikeluarkan untuk mengembangkan olahraga. Kalau begini caranya, bubarkan saja semua, lalu tiap ada lomba antar provinsi, beli saja atlet jadi dari daerah lain,” geramnya.
“Saya lebih bangga Aceh Tengah kalah dengan atlet binaan sendiri, daripada menang dengan atlet dari daerah lain yang dibeli dengan uang yang diamanatkan untuk rakyat daerah ini,” ujarnya.
Daripada membeli atlet jadi, Shabela lebih setuju kalau Pengcab olahraga menyewa pelatih bagus untuk membina atlet-atlet Aceh Tengah.
“Selama saya masih jadi bupati, saya tidak pernah setuju uang daerah ini dipakai untuk membeli atlet dari luar, ” pungkasnya di akhir pembicaraan.
[Win Wan Nur]