Momentum Mengagungkan Rasulullah Melalui Maulid Nabi

oleh

Oleh : Abdan Syakura*

Memasuki bulan Rabi’ul Awwal membuat umat Islam semakin semarak dengan semangat yang tinggi untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, pada bulan ini juga berlimpah datang rahmat Allah terhadap mereka yang berbahagai dengan hari lahirnya penghulu alam.

Justru di bulan ini juga, seluruh umat islam merayakan diberbagai penjuru mulai dari Jazirah Arab hingga keberbagai pelosok dunia yang mayoritas maupun minoritas yang berdomisili umat Islam, ataupun yang menganut Agama Islam. Kecuali, bagi mereka yang bid’ah merayakan maulid Nabi.

Dalam konteks Maulid Nabi, mayoritas umat islam merayakannya dengan sangat bangga dan tulus serta mengharapkan syafaat dari Rasulullah dikemudian hari.

Malam tiba hari kelahiran Nabi Muhammad SAW bertepatan dengan 12 Rabi’ul Awwal disetiap Pesantren dan Masjid-Masjid yang berada di Aceh dan luar Aceh mengisinya dengan berbagai ritual keagamaan seperti berzikir, dakwah serta bershalawat dan berbagai acara lainnya yang berlandaskan Ajaran Islam.

Pahala orang yang merayakan maulid tiada batasnya di sisi Allah, karena di bulan inilah manusia yang paling agung dilahirkan ke dunia ini. Dalam hadist juga dikatakan apabila orang yang menyambut bulan ini dengan penuh kecintaan maka ia akan mendapatkan syafaat di sisi Allah kelak.

Patut juga kita merenungi, dalam memasuki bulan ini apakah kecintaan kita kepada Rasulullah semakin meningkat atau sebaliknya. Jika kita benar-benar mencintai dan meneladani akhlak beliau maka, seharusnya kita menjalankan semua sunnahnya dan menjalakan apapun yang sudah diperintahkan oleh beliau yang tertera di dalam hadist.

Jika kita mengakui cinta kepada beliau melalui mulut saja tidak cukup, kecuali disertai dengan menjalankan sunnahnya.

Dengan kelahiran beliau, kita selaku umat muslim diharuskan untuk memperbanyaak bacaan shalawat. Karena dengan adanya beliau pola pikir umatnya semakin pandai di karenakan perjuangan dari beliau pada ribuan abad terdahulu.

Kita selaku umatnya harus betul-betul menghargai perjuangan beliau dalam menegakkan ajaran islam dan nyawa beliau dipertaruhkan agarnya umatnya tidak merasakan seperti yang beliau rasakan seperti dahulu dengan para sahabat beliau yang setia.

Patut dibanggakan juga maulid Nabi yang ada di Aceh, masyarakatnya begitu antusias melaksanakannya dengan memberikan makan Khanduri maulid ini berupa nasi kotak, ada juga seperti ‘’kindang’’, kalau disebut dalam Bahasa Aceh yaitu, berisi tempat ditaroknya berbagai makanan-makanan untuk orang-orang yang berzikir.

Dengan jumlah kendang tersebut bisa dibilang sangat banyak sesuai dengan jumlah setiap kelompok berzikir bahkan bisa lebih.

Perayaan Maulid ini juga dirayakan sesuai kenginan masyarakat dan Pesantren-pesantren sesuai kenginan mereka tersendiri asalkan sesuai dengan ajarannya tersebut. Jika lebih banyak hari untuk dirayakan maka lebih baik.

Nabi SAW juga bersabda yang bunyinya ‘’Barangsiapa mengagungkan hari kelahiranku, maka seakan-akan dia telah mendermakan satu gunung emas di jalan Allah’’ maka dengan perayaan maulid ini kita juga diwajibkan untuk banyak bersedekah dan diniatkan untuk Nabi Muhammad SAW.

Lebih penting lagi, di bulan yang mulia ini adalah dengan memperbanyak membaca sejarah hidup Rasulullah karena ini sunnah yang harus dilakukan, karena jika dibaca pada bulan ini lebih Afdhal daripada bulan lainnya.

Pada hakikatnya, tradisi Maulid Nabi tidak hanya sekedar pengingat sejarah bagi kaum muslimin. Tetapi juga sebagai pengingat umat muslim dengan sosok Nabi Muhammad SAW yang menjadi inspirasi bagi umat muslim. Patut diketahui muncul pertama kali Maulid Nabi pada masa Khalifah Mu’iz Lidinillah.

Sayangnya, perayaan itu sempat dilarang pada masa kepemimpinan Al- Afdhal bin Amir Al-julusy. Lalu, Perayaan tersebut Kembali dilakukan Ketika Khalifah Salahuddin Al- Ayyubi memimpin hingga sampai saat ini perayaan Maulid Nabi dikembangankan dan dipertahankan oleh umat Islam.

Dalam Hal ini, semoga saja kita semua dapat istiqamah dalam menjalankan sunnah-sunnahnya dan tetap semangat dalam menjalankan bulan keagungan beliau dan kita semua berharap agar mendapatkan syafaat dari beliau kelak dan dapat mempertahankan dan menegakkan yang telah di perjuangkan oleh beliau beserta para sahabatnya.

Dan semoga saja kita dijauhkan dari perbuatan yang dilarang Allah dengan berkat Bulan yang agung ini dan kita semua berharap di akhirat kelak bersama Nabi Muhammad SAW.

*Mahasiswa Sosiologi Agama, UIN Ar-Raniry, tinggal di Isaq Busur

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.