Tidak Benar, Anggaran 2,4 Milyar Hanya Untuk Menambal Jalan Sengeda

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Untuk memenuhi kaidah “cover of both sides” setelah berita yang berjudul “Telan Anggaran 2,4 M, Pemeliharaan Jalan Kota Takengon Diduga Tak Sesuai Spek : Baru Diperbaiki Rusak Lagi” terbit, lintasgayo.co terus berusaha untuk mendapatkan konfirmasi dari pihak pemerintah kabupaten Aceh Tengah mengenai keabsahan informasi yang telah dipublikasikan oleh lintasgayo.co.

Media ini tidak berhasil mendapatkan konfirmasi dari dua pucuk pimpinan tertinggi di kabupaten ini karena ketika nomer telepon mereka yang ada di lintasgayo.co, coba dihubungi, selalu terdengar nada sibuk.

Kemudian lintasgayo.co mencoba menghubungi staf pemerintahan dengan jabatan yang lebih rendah dan media inipun mendapatkan konfirmasi tentang informasi yang sebelumnya telah dipublikasikan.

Menurut pegawai yang bekerja di salah satu instansi pemerintah Aceh Tengah yang tidak ingin namanya ini. Terkait berita yang dimaksud, memang benar pemerintah kabupaten Aceh Tengah menganggarkan dana sebesar 2,4 milyar rupiah untuk perbaikan jalan dalam kota Takengon.

Tapi terdapat misleading dalam pemberitaan lintasgayo.co sebelumnya yang menggambarkan seolah-olah dana 2,4 milyar rupiah itu hanya digunakan untuk proyek penambalan jalan sebagaimana yang ditampilkan di foto pendukung berita.

Padahal menurutnya, dana yang dianggarkan sebesar 2,4 milyar rupiah tersebut sebenarnya diperuntukkan untuk 5 ruas jalan dalam kota Takengon, yaitu:

1. Geldok Asir-asir
2. Jalan Kala Pinang, Kebayakan
3. Jalan Kalasigo di kecamatan Bebesen
4. Jalan Kalasigo II kecamatan Bebesen
5. Jalan Uning Pegantungen Calo Kecamatan Bebesen.

Progres dari kelima ruas jalan yang dimaksud, baru sampai pada tahap selesai pematokan.

Adapun, terhadap jalan yang ditampilkan dalam berita lintasgayo.co sebelumnya, menurutnya yang mereka lakukan adalah proses penambalan atau patching yang dikerjakan untuk mengantisipasi musim penghujan, supaya pengendara tidak terperosok karena ada genangan.

Masih menurutnya, terkait penambalan yang dipermasalahkan ini. Pihaknya mengalami sedikit kendala di Jalan Lintang/Sengeda, akibat keberadaan satu oknum pelaku usaha tambal ban yang selalu membuang air yang digunakan untuk menguji kebocoran selalu dibuang ke badan jalan. Padahal, sebagaimana diketahui oleh para insinyur teknik sipil, air adalah musuh terbesar aspal.

Akibat dari situasi ini, kondisi aspal pada lokasi disebutkan, tetap dalam keadaan kurang baik meski sudah diaspal berulang-ulang.

Begitulah informasi yang didapatkan lintasgayo.co dari seorang pegawai di salah satu instansi di bawah kendali pemerintah kabupaten Aceh Tengah. Sampai berita ini diturunkan, lintasgayo.co masih menunggu konfirmasi resmi dari pemkab Aceh Tengah.

[Red]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.