[Puisi] Idul Fitri Untuk Ibu
Anjun
Terngiang aku akan istana
Di lorong sempit dihimpit pagar
Tempat pertama kaki memijak
Tatkala senyuman polos masih terpancar
Rinai air mata semakin deras
Saat gema takbir bersautan
Jiwa meronta, membara
Ingingku mencium kaki keriput ibu
Duhai malaikat tak bersayap
Maafkan aku yang telah menyiksa
Kerinduan yang tak terbatas
Tak kuasa aku tunaikan
Bibirmu berdalil baik-baik saja
Tapi hatimu sangat tersiksa
Hanya ingin melihat anaknya bahagia
Tanpa syarat
Jagong Jeget, Mei 2021
[SY]