TAKENGON-LintasGAYO.co : Wali Nanggroe, Malik Mahmud Al-Haytar saat memberikan petuahnya dalam pembukaan Rapat Kerja Partai Aceh 2021 di Takengon, menyebut Aceh tak boleh dimekarkan.
Ia berujar, orang-orang yang ingin memekarkan Aceh merupakan tindakan memecah belah. “Ini tindakan bodoh sekali, tidak mengerti sejarah,” tegasnya, di GOS Takengon, Minggu 28 Maret 2021.
Malik Mahmud menukil sejarah Aceh yang dahulunya banyak raja-raja kecil, hingga Sultan pertama di Aceh berasal dari Gayo dan berhasil menyatukan Aceh menjadi Aceh Darussalam.
“Karena sudah menyatukan Aceh maka ibu negerinya (ibu kota negara) nya dipindahkan ke Banda Aceh pada masa lampau. Dan Aceh menjadi kuat,” terangnya.
Ditegaskan lagi, jika Aceh dikerdilkan maka dengan mudah Aceh bisa dipecahbelah. “Harta kita akan diambil orang, emas kita, hutan kita. Sejarah membuktikan, Aceh bersatu Portugis pun tidak dapat menjajah Aceh, dimana daerah lain sudah dijajah,” tandas Malik Mahmud yang juga Tuha Peut Partai Aceh ini.
[Darmawan]